Bantul
BPBD Bantul Pasang Alat Peringatan Dini Bahaya Longsor di Srimartani
BPBD Bantul Pasang Alat Peringatan Dini Bahaya Longsor di Srimartani Piyungan
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Data mengenai curhat hujan ini, menurut Niko, akan bisa ditangkap oleh sensor menggunakan citra satelit dan dikirim secara otomatis melalui sistem online di Pusdalops BPBD Bantul.
Sehingga jika mulai berpotensi ada tanda bahaya, akan segera bisa dideteksi oleh petugas dari BPBD Bantul.
"Ketika berpotensi ada bahaya. Maka petugas bisa memberikan peringatan kepada warga melalui speaker dalam bentuk suara maupun berbentuk sirine," jelasnya.
Lanjutnya, selain sensor untuk mendeteksi curah hujan, EWS peringatan dini bahaya longsor ini juga dilengkapi dengan sensor pergerakan tanah.
Pergerakan tanah akan bisa dipantau. Dari mulai data kemiringan, setiap menit, datanya akan terkirim.
"Jika sudah pada titik kemiringan tertentu (dianggap bahaya), maka akan ada peringatan waspada, hingga akhirnya sirine sebagai tanda bahaya akan berbunyi," ujar dia.
Selain dipasang di Tambalan, Srimartani, Piyungan, alat EWS sebagai peringatan dini tanah longsor ini juga rencananya dalam waktu dekat akan dipasang juga di beberapa titik lain.
Antara lain, di desa Wonolelo Pleret dan Lemah Rubuh, desa Selopamioro, Imogiri, Bantul. (tribunjogja)