Teka-teki Patung Berwujud Aneh di Situs Megalitikum Lore Lindu

Taman Nasional Lore Lindu merupakan situs penting zaman megalitikum yang berada di Lembah Bada.

Editor: Mona Kriesdinar
Wikimedia Common
Orang Belanda berpose di depan patung megalitikum Lembah Bada pada tahun 1930 / Troppenmuseum 

Beberapa peneliti percaya bahwa mereka terkait dengan budaya megalitik Laos, Kamboja, dan bagian dari Indonesia, di mana berbagai contoh megalit telah muncul.

Namun, patung-patung Lembah Bada disebut unik dibandingkan dengan temuan serupa di Asia Tenggara terutama karena morfologi mereka.

Warga lokal menghubungkannya dengan kultus leluhur, ritual pengorbanan dan bahkan mitos-mitos tentang penjahat dan penjarah di zaman kuno.

Sampai saat ini beberapa penduduk setempat percaya bahwa patung-patung itu memiliki kekuatan supranatural dan mampu bergerak sendiri.

Arkeolog sejauh ini telah mengidentifikasi patung pria dan wanita, dibedakan oleh representasi alat kelamin dan wajah, seperti rambut panjang pada wanita.

Patung-patung lainnya memiliki penggambaran wajah yang sangat minimalis. Ditunjukan dengan garis sederhana untuk alis, pipi dan dagu.

Patung megalitik di Lembah Bada
Patung megalitik di Lembah Bada (IST)

Adapula patung yang mewakili bentuk binatang.

Adapun patung yang mewakili manusia, digambarkan memiliki kepala besar dengan mata besar dan tubuh lurus tinggi. Sebagian besar patung sudah roboh dan tetap berada di tempatnya dengan posisi setengah terkubur di tepi sungai atau tanah lapang.

Lembah Bada juga terkenal karena Kalambas, pot melingkar yang diukir dari satu balok batu.

Yang disebut Kalambas dapat ditemukan di seluruh lembah dan dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran.

Arkeolog telah menemukan bahwa beberapa Kalambas memiliki lubang melingkar di tengah, sementara yang lain ditemukan mengandung dua lubang melingkar dengan partisi di tengah.

Terlepas dari kenyataan bahwa penggunaan nyata dari Kalambas tetap menjadi misteri, ada yang mengatakan bahwa pot besar ini digunakan sebagai tempat mandi untuk bangsawan atau raja.

Beberapa penulis menunjukkan bahwa pot bundar masif ini pernah digunakan sebagai peti mati, atau bahkan sebagai wadah untuk penyimpanan air.

Arkeolog percaya bahwa Kalambas pernah tertutup karena mereka menemukan tutup batu besar di sekitarnya, yang berarti bahwa mereka tidak digunakan sebagai bak mandi.

Namun, seperti halnya dengan patung-patung megalitik lainnya, tujuan sebenarnya dan asal-usul Kalambas tetap menjadi misteri besar yang belum dapat dipecahkan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved