Teka-teki Patung Berwujud Aneh di Situs Megalitikum Lore Lindu
Taman Nasional Lore Lindu merupakan situs penting zaman megalitikum yang berada di Lembah Bada.
TRIBUNJOGJA.com - Lembah Bada berada di kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) yang merupakan taman nasional di Provinsi Sulawesi Tengah.
Lokasi ini memiliki koleksi flora dan fauna endemik Sulawesi serta panorama alam yang menarik karena terletak di garis Wallace yang merupakan wilayah peralihan antara zona Asia dan Australia.
Selain kekayaan flora dan fauna, Taman Nasional Lore Lindu juga merupakan situs penting zaman megalitikum atau era batu besar yang berada di Lembah Bada.
Sebagaimana dilansir kompas.com, ini merupakan situs tua peninggalan masyarakat Austronesia pada masa migrasi akhir. Situs ini pertama kali ditemukan oleh Kruyet, seorang antropolog berkebangsaan Belanda pada tahun 1898.

Di sini ditemukan patung megalit, berupa arca polinesia, sarkofagus atau kalamba, tempayan kubur, lumpang batu, batu dakon, rumah tambi dan buho (lumbung), umpak batu, batu lesung, menhir (batu tegak), peti kubur kayu (Polumua).
Ini merupakan hasil kebudayaan megalitik yang dilakukan oleh masyarakat Austronesia sekitar 2000 tahun sebelum masehi.
Baca:
Hewan Raksasa Bukanlah Mitos, Nelayan di Pulau Tawi-Tawi Tangkap Cumi-cumi Sepanjang 2 Meter
Ular Raksasa Itu Memang Benar-benar Pernah Hidup di Planet Bumi Ini !
Teka-teki Lima Kota Misterius yang Diyakini Ada Tapi Tak Pernah Ditemukan
“Ciri tinggalan megalitik di sana adalah bentuk-bentuk patung dan kalamba yang sama dengan tinggalan di lembah Mekong di Filipina,” kata Zakaria Kasimin, kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Gorontalo, kepada kompas.com.
Adapun kondisi benda budaya saat ini relatif terjaga meskipun tersebar di kawasan hutan Taman Nasional Lore Lindu, sawah, di tengah perkampungan masyarakat.
Benarkah menggambarkan astronot kuno?
Ancient Code pernah membahas situs kuno Lore Lindu ini. Bahkan mereka menyinggung bentuk patung megalitik yang menyerupai sosok aneh, tak seperti manusia pada umumnya. Mereka menyebut ini seperti astronot dari dunia lain.

Di tempat ini ada lusinan patung yang tujuannya belum diketahui. Patung ini ada yang berasal dari rentang usia 1.000 hingga 5.000 tahun. Ini berarti setidaknya mereka 500 tahun lebih tua dari patung-patung moai pertama di Pulau Paskah.