Kulonprogo
Jaringan Listrik Kena Proyek Bandara, Pelaku Wisata Pantai Glagah Menjerit
Ini menjadi permintaan PT Angkasa Pura I sebagai pemrakarsa proyek lantaran jaringan itu berada di lahan yang akan dibikin sebagai landasan pacu
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
Keresahan yang sama diakui oleh Ketua Paguyuban Wisata Mandiri Maju Bersama yang menaungi pra pemilik penginapan di kawasan Pantai Glagah, Sarino.
Ada sekitar 19 buah penginapan yang bergantung pada ketersediaan listrik tersebut dan terancam bangkrut bila pemutusan jaringan listrik dilakukan.
Maka itu, pihaknya bersama pengusaha wisata lainnya telah menyampaikan keberatannya kepada Wakil Bupati Kulonprogo pada agenda Kamisan (6/9/2018) kemarin.
Sedangkan upaya bertemu pihak PLN dan legislatif untuk menyampaikan keluhan urung terlaksana.
Baca: Tim Saber Pungli Bergerak Telisik Dugaan Pungli di Glagah
Dalam pertemuan dengan Wabup itu, pihaknya meminta dibuatkan jaringan listrik terlebih dulu di sisi timur lahan bandara atau area jalan menuju objek wisata pantai.
Apalagi, di titik itu sudah terdapat jalur listrik dengan beberapa tiang dan tinggal menambah jaringan ke selatan menuju area wisata.
Hal itu untuk memastikan bahwa jaringan listrik tidak akan pernah terputus dalam waktu lama.
Namun, belum ada jawaban pasti dari pemerintah.
Adapun jumlah tiang listrik di dalam arela lahan proyek ada sekitar 10 tiang.
"Kami minta dibuatkan dulu di timur sebelum yang di dalam lahan itu diputus, bukan sebaliknya. Pemasangan togor (tiang) sehari kan bisa selesai. Kami mendukung pembangunan bandara namun tidak ingin hanya jadi penonton dan ingin nyambut gawe. Kalau tidak ada listrik, bagaimana kami akan berusaha?" kata Sarino.
Kepala Satpol PP Kulonprogo, Sumiran mengatakan pemutusan listrik itu diperlukan untuk upaya pemindahan beberapa tiang listrik yang ada di dalam area IPL pembangunan bandara.
Hal ini menjadi permintaan PT Angkasa Pura I sebagai pemrakarsa proyek tersebut lantaran jaringan listrik itu berada di lahan yang akan dibikin sebagai landasan pacu.
"Ini permintaan AP I karena masih dalam IPL dan mengganggu pembangunan runway. Mau tidak mau memang harus dipindah,"kata Sumiran.
Penyaluran jaringan di sisi timur lahan bandara menurutnya memang menjadi alternatif rencana meski belum final. Pemkab Kulonprogo akan menggelar rapat koordinasi kembali dengan AP I, PT Pembangunan Perumahan (PP), dan PLN Area Yogyakarta serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pada Senin (10/9/2018) mendatang untuk mematangkan rencana tersebut.
Rencana pemutusan jaringan mulai 7 September 2018 itu pun ditunda.
"Pemindahan dan pemutusan jaringan listrik itu pasti dilakukan karena dibutuhkan. Tapi, belum sementara ini. Saya belum bisa bicara banyak. Nanti Senin akan dirapatkan," kata Sumiran.(TRIBUNJOGJA.COM)
