Idul Adha 1439 H

Bacaan Lengkap Takbir Idul Adha dan Idul Fitri, Ketentuan Hukum, Serta Anjuran Jumlahnya

Pada malam hari raya tersebut, umat muslim dianjurkan untuk menghidupkannya dengan banyak membaca takbir.

Penulis: say | Editor: Muhammad Fatoni
leuserantara.com
ilustrasi 

اكثروا من التكبير ليلة العيدين فانهم يهدم الذنوب هدما

"Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya (fitri dan adha) karena hal dapat melebur dosa-dosa."

Takbiran di malam hari raya merupakan sebuah kesunahan, bila merujuk pada dalil para ahli fiqih.

Diterangkan dalam kitab Fathul Qarib

ويكبر ندبا كل من ذكر وانثى وحاضر ومسافر فى المنازل والطرق والمساجد والاسواق من غروب ليلة العيد (اي عيد الفطر) الى ان يدخل الامام فى الصلاة

"Disunnahkan membaca takbir bagi lagi-laki dan perempuan, di rumah maupun di perjalanan, di mana saja, di jalanan, di masjid juga di pasar-pasar mulai dari terbenarmnya matahari malam idul fitri hingga Imam melakukan shalat id."

Bagi Anda yang ingin takbiran di malam Idul Adha, tetapi belum hafal lafalnya, berikut adalah bacaan takbir yang lengkap:

اللهُ اكبَرْ كبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا, لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه, مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن, وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون, وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن, وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن, لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه, صَدَق ُوَعْدَه, وَنَصَرَ عبْدَه, وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه, لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُ وَِللهِ الحَمْ

"Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan(yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan ke Esa anNya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hambaNya dan memuliakan bala tentaraNya dan menyiksa musuh dengan ke Esa anNya. tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah."

Untuk versi pendek yang sering dibaca bersama-sama adalah sebagai berikut:

اللهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد

Di Indonesia, sebagian kelompok masyarakat membaca takbir tiga kali, dan ada pula yang dua kali.

TribunJogja.com kutip dari pwmu.co, hal itu tak perlu terlalu dipermasalahkan.

Yang melafalkan "Allahu Akbar" dua kali, menganut takbir yang redaksi kalimatnya dibuat Ibnu Umar, Ibnu Mas’ud, dan Ibnu Mubarak.

Sedangkan yang tiga kali menganut takbir yang dibuat oleh Syaikhul Islam Abu Yahya Zakariya al-Anshari dalam Manhajuth Thullah.

Bahkan Syarah al-Manhaj Fat-hul Wahhab membolehkan untuk ditambah.

Adapun Imam Malik hanya "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar", tidak ditambahi yang lain.

Berdasarkan penjelasan tersebut, takbir dua kali atau tiga kali sama-sama ijtihadiyah, yang insyaallah sama-sama tidak salah. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved