Kota Jogja
Ruang Pejalan Kaki di Jalan Juminahan Dihabisi Pedagang Bendera
Trotoar di sekitar jembatan Jalan Juminahan disulap warga menjadi etalase toko musiman.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
"Ini bambunya diletakkan di sini dengan kondisi runcing-runcing. Pejalan kaki harus turun dari trotoar kalau jalan, padahal kendaraan di sini juga padat. Ini sangat berbahaya," tuturnya.
Baca: Pedagang Bambu dan Bendera Penuhi Trotoar
Ia pun menjelaskan bahwa ruang jalan untuk pejalan kaki yang disediakan pedagang kurang manusiawi karena lebarnya yang hanya sejengkal.
"Pejalan kaki tidak punya tempat jalan kaki. Posisi seperti ini, mereka tidak akan memilih jalan di sana, mereka memilih jalan di badan jalan. Padahal itu berbahaya. Nggak ada space orang berjalan kaki," ungkapnya.
Ia pun meminta pemerintah, dalam hal ini pihak kecamatan dan Satpol PP Kota Yogyakarta untuk bisa segera mengambil tindakan sebelum seluruh trotoar di Jalan Juminahan dikuasai pedagang dan tidak ada ruang lagi bagi pejalan kaki.
"Penjual ini hanya cari praktisnya saja. Cari mudahnya. Pemerintah harus segera melakukan edukasi kepada pedagang. Hak pejalan kaki harus segera dikembalikan," pungkasnya.(*)