Pendidikan

Tim Pengawas Ujian Masuk UAD Temukan Earpiece di Telinga Sembilan Peserta Ujian

Sebanyak sembilan peserta ujian tertangkap basah menggunakan earpiece atau alat bantu dengar yang ditanam di dalam telinga.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Pihak UAD menunjukan alat yang digunakan peserta untuk berbuat curang dalam penerimaan mahasiswa baru fakultas kedokteran. 

Langkah tersebut berhasil digagalkan tim pengawas.

"Dari hasil interogasi kami juga menemukan alat pemancar sinyal dengan accu yang disembunyikan di dalam tas. Oleh si pemberi jasa, seorang peserta diminta untuk meletakan tas itu di dalam ruangan," jelasnya.

Kepala Bidang Administrasi dan Evaluasi Akademik UAD, Imam Azhari yang juga merupakan praktisi IT ini mengatakan alat-alat ini sebanarnya bisa ditemukan di luar dan mudah dirangkai.

Intinya, gambar soal yang telah direkam oleh ponsel langsung dikirimkan ke pelaku yang memiliki tim untuk menyelesaikan soal.

Jawaban atas soal tersebut lantas disebarkan dengan earpiece yang ditanam di telinga.

Ke semua alat itu bekerja karena jaringan internet dari access point yang dipasang di dalam tas yang dibawa oleh peserta.

"Dugaan kami, karena pelaku tidak tahu kondisi ruangan, maka dia menggunakan dua access point di ruang yang terpisah," ujarnya.

Sejauh ini total ada sembilan peserta yang mereka amankan.

Baca: Liga Basket Mahasiswa, UKDW Akhiri Perlawanan Sengit UAD untuk Raih Kemenangan Perdana

Tujuh orang yang menggunakan earpiece, dan dua orang yang menggunakan peralatan lengkap termasuk earpiece, kamera serta access point dan accu di dalam tas.

"Sejauh ini, sudah tiga lembar yang berhasil di kirim ke luar, tapi mereka belum sempat mendapatkan jawabanya karena sudah buru-buru kami tangkap. Dari seluruh pelaku yang diamankan semua adalah perempuan, dan rata-rata berasal dari luar DIY, seperti Riau, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur," ungkapnya.

Dari hasil interogasi ke sembilan peserta, setidaknya terdapat enam orang lain yang menggunakan jasa yang sama, sehingga total peserta yang menggunakan jasa ini sebanyak 15 orang.

Dari penyisiran pihaknya juga menemukan kerudung dan rambut palsu di tong sampah area kampus.

"Pelaku yang diamankan semua perempuan, tapi mereka mengaku bahwa ada juga peserta pria yang ikut menggunakan jasa curang ini. Bisa jadi rambut palsu dan kerudung digunakan untuk menyamar," tambahnya.

Selain menginterogasi peserta, pihaknya juga berusaha melacak ke mana soal itu dikirim.

Namun ternyata pelaku cukup canggih sehingga lokasi mereka tidak terdeteksi. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved