Yogyakarta
Paperu Hadirkan Kerja Kolaboratif Seniman Muda dalam FKY 30
Melalui konsep ini, seni tidak hanya diandaikan sangat dekat di masyarakat tetapi juga sebagai rumah yang punya dimensi mengayomi dan melindungi.
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Gaya Lufityanti
Hendra menambahkan, pada penyelenggaraan kali ini, Paperu memunculkan dan mengakomodasi karya-karya yang acap kali dipinggirkan.
Baca: FKY Diharapkan Mampu Merangsang Masyarakat untuk Apresiasi Seni dan Budaya Lokal
Karya yang dimaksud tergolong ke dalam karya maupun praktik artistik yang tidak masuk ke dalam kategori high art.
Selanjutnya, praktik kesenian yang didorong mempunyai watak atau karakter 'festival'.
Paperu juga mendorong kerja-kerja kolaboratif, baik antar seniman maupun antar komunitas.
Paperu juga menunjukkan keluwesan medium artistik yang banyak berkembang belakangan ini.
Aktivasi ruang adalah prinsip yang ingin dibangun melalui Paperu ini dengan format site specific object oleh 3 komunitas seni, bursa seni 33 seniman dan pameran oleh 30 seniman kabupaten kota DIY.
"Untuk mewujudkan kerja-kerja kolaboratif yang diharapkan, maka Paperu kali ini menggandeng Ruang Mess 56, Indonesia Sketcher, dan seni mangrafiti yang tergabung dalam Yogyakarta All Star yang pada malam pembukaan kemarin melakukan live grafiti," imbuh Hendra. (*)