Gelombang Tinggi
Dekan Fakultas Geografi UGM Sarankan Pemda DIY Tinjau Ulang Tata Ruang Kawasan Pantai
Dekan Fakultas Geografi UGM Sarankan Pemda DIY Tinjau Ulang Tata Ruang Kawasan Pantai
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM - Dekan Fakultas Geografi UGM Arif Marfai menyarankan pemerintah DIY untuk meninjau ulang tata ruang pantai.
Pasalnya, tata ruang selama ini direncanakan hanya berdasarkan visi ekonomi dan sosial masyarakat.
"Tata ruang juga harus berbasis pada perubahan iklim dan pengurangan resiko bencana," jelas Arif di Fakultas Geografi UGM, Selasa (24/07/2018).
Saran ini diberikan setelah terjadinya gelombang tinggi yang mengakibatkan kerusakan warung, perahu dan lingkungan di pesisir selatan DIY.
Kerusakan tersebut terjadi karena tata ruang yang tidak menyesuaikan kondisi dan situasi pantai yang ada di pesisir selatan.
Baca: Gelombang Laut Tinggi Terjang Pesisir Selatan DIY, Total Kerugian Rp 2 Miliar
Arif pun menyarankan agar ada aturan yang jelas tentang batas bangunan di garis pantai. Sebab semakin tinggi gelombang maka jangkauan dampaknya pun makin besar.
"Idealnya 100 meter dari garis pantai, sebab hasil observasi kita menunjukkan dampak gelombang bisa mencapai 75 meter dari garis pantai ke darat," papar Arif.
Sementara itu, untuk jangka pendek, Arif menghimbau warga untuk menghindari pesisir jika memang tidak ada urgensinya. Ia juga meminta mereka memperhatikan jalur evakuasi yang disediakan.
Sementara itu, BMKG DIY memastikan akan terus memberikan informasi terbaru terkait aktivitas gelombang laut tinggi ini kepada masyarakat luas.
"Update informasi kita sampaikan lewat media sosial dan media massa, begitu juga melalui aplikasi Info BMKG," ujar Sigit Prakosa selalu Prakirawan BMKG DIY. (tribunjogja)