Travel
Desa Piyaman, Kampungnya Bakmi Jawa di Gunungkidul
Ada satu desa di Gunungkidul yang terkenal dengan kuliner bakmi jawanya, yaitu desa Piyaman, hingga dijuluki Kampung Bakmi Jawa
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Calon Reporter Tribunjogja, Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL - Kabupaten Gunungkidul belakangan ini menjadi satu destinasi wisata favorit di DIY.
Hal itu tak lepas dari banyaknya obyek wisata, terutama pantai, yang menawarkan panorama alam nan menawan.
Selain menawarkan sejumlah destinasi wisata, kuliner Gunungkidul juga layak dicoba, satu diantaranya adalah bakmi jawa.
Nah, ada satu desa di Gunungkidul yang terkenal dengan kuliner bakmi jawanya, yaitu desa Piyaman.
Saking populernya, masyarakat sekitar pun menjuluki daerah ini sebagai kampung Bakmi Jawa.
Uniknya, nyaris seluruh penduduk di desa ini berjualan Bakmi Jawa.
Tak heran bila di sepanjang jalan di desa Piyaman kita akan banyak menemui penjual bakmi jawa.
Karena banyaknya penjual bakmi jawa, pada 2014 dibentuk paguyuban penjual bakmi jawa yang saat ini diketahui oleh Pur Sukiran(68).
Sebagai ketua paguyuban, ia berjualan di Wonosari dengan dua gerobak di depan warung bakmi yang sederhana.
Baca: 4 Foto yang Bisa Jadi Inspirasi saat Berfoto di Beberapa Spot Wisata di Yogya
Ia mengatakan dalam satu hari ia mampu menghabiskan 7-8 ayam kampung.
Warung bakminya buka dari pukul 05.00 wib hingga 24.00 wib.
Jika kurang dari jam 24.00 sudah habis, ia akan tetap memasak bakmi jawa pesanan pelanggannya.
"Jika jam 22.00 sudah habis tetap akan dilayani karena stok bahan ada di warung, baru jam 24.00 akan ditutup," jelasnya saat ditemui Tribunjogja.com, Senin (16/7/2018).
Ia mengatakan ada ratusan penjual bakmi jawa yang tersebar di DIY, bahkan ada pula yang merantau hingga Jakarta, Kalimantan, dan di pulau Bangka.