Kulonprogo

Polemik Lahan Pembangunan NYIA, Bupati Kulonprogo: Selesaikan Dalam Hitungan Hari Saja

Pun Presiden Jokowi juga telah meminta kepadanya agar permasalahan itu bisa diselesaikan secepat-cepatnya dengan langkah sebaik-baiknya.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
IST
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo dan Direktur Utama Angkasa Pura IFaik Fahmi membuka selubung dalam peresmian Balai Pemberdayaan Masyarakat sebagai pusat pelatihan dan pendidikan bagi warga terdampak pembangunan bandara NYIA di Temon. 

Hasto kemudian menjelaskan bahwa teknis eksekusi penggusuran dan pemindahan warga yang masih bertahan tinggal dalam lokasi lahan pembangunan itu akan dirancang bersama tim dari Pemkab Kulonprogo, AP I dan aparat keamanan.

Dia berjanji bahwa dalam proses itu nantinya akan tetap mengedepankan langkah persuasif.

"Tapi memang waktu yang tepat itu berarti simultan. Kita tidak ingin memperpanjang waktu. Harapan saya tidak sampai Agustus. Nah, sekarang sudah Juli," kata Hasto.

Baca: Fasilitas NYIA Diharapkan Ramah Difabel

Direktur PT AP I, Faik Fahmi menegaskan pihaknya berkomitmen untuk tetap menggandeng Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) dalam penyelesaian masalah lahan tersebut.

Ini lantaran persoalan pemindahan warga itu bukan hanya urusan AP I melainkan juga beberapa instansi terkait lainnya dan pihaknya akan melibatkan banyak stakeholder.

"Kami konsultasi dengan banyak pihak terkait, termasuk Komnas HAM dan Ombudsman kita libatkan," kata Faik.

Pun dalam seminggu terakhir semakin banyak desakan berbagai komponen masyarakat untuk percepatan realisasi pembangunan bandara internasional tersebut.

AP I disebutnya telah melakukan banyak hal dan upaya untuk memastikan pembangunan bisa berjalan baik dan sesuai harapan masyarakat.

Termasuk di ataranya menyediakan rumah sewa bagi warga yang masih menolak pindah dari lahan pembangunan.

Ini menurutnya menjadi langkah AP I untuk memaksimalkan proses pembangunan dengan meminimalkan hal negatif yang terjadi.

Baca: Debu Proyek Bandara NYIA Kulonprogo Terpa Pemukiman Warga

Faik pun menegaskan bahwa pemindahan warga yang masih bertahan itu sudah harus dilakukan mengingat saat ini sudah masuk tahap konstruksi fisik bandara.

Tidak ada waktu lagi untuk mundur dan progresnya harus terus berjalan.

Namun ia memastikan bahwa pemindahan itu akan dilakukan dengan cara sebaik-baiknya.

"Dari yang menolak ini kami tetap ingin memanusiakan. Ini bukan menggusur tapi memindahkan. Dalam hitungan hari mungkin kita akan lakukan upaya pemindahan. Kita lakukan sebaiknya, mudah-mudahan bisa berjalan baik dan lancar. Alternatif rumah sewa bisa dipakai sebagai penampungan sementara," kata Faik.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved