Kisah Inspiratif Anggota Polisi
Kisah Polisi Jualan Cilok Demi Biayai Terapi Sang Anak
Kisah Polisi yang Bertugas di Polda DIY Jualan Cilok Demi Biayai Terapi Sang Anak
Penulis: rid | Editor: Hari Susmayanti
Cilok yang dijualnya ini, kata Toni merupakan hasil ciptaannya sendiri, mulai dari membuat adonan hingga membentuknya menjadi butiran cilok.
Bersama sang istri, Toni biasanya memproduksi cilok hingga dini hari.
"Pernah saya buat sendiri seribu butir sampai dini hari, karena hal itu membuat saya terlambat ke kantor dan ditegur. Karena itu saat ini minta bantu orang untuk membentuk butiran cilok. Kalau saya yang menguleni dan mengisi isi tahunya. Kalau yang cari bahan terkadang saya atau istri," ucapnya.
Pria yang bertempat tinggal di Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Sleman ini mengaku pekerjaan sampingan yang dilakoni ini mendapat dukungan penuh dari keluarga dan rekan kerjanya.
Menurutnya, keluarga juga menjadi salah satu motivasi tersendiri untuk berjualan cilok selain berdinas di Mapolda DIY.
"Saya tidak malu atau gengsi, karena kan halal, semua juga mengapresiasinya. Keluarga jadi motivasi tersendiri karena anak saya ada yang ABK sehingga harus terapi juga dan biayanya lumayan mahal," ucapnya.
Istri dari Ade Nasibah (36) ini mengaku sudah lebih dari setahun berjualan cilok.
Omset Rp600 Ribu Perhari
Cilok yang dijual oleh Bripka Toni ini dijual dengan harga yang sangat terjangkau.
Setiap butirnya, dihargai Rp 1000.
Dalam sehari, Toni mengaku omset jualan ciloknya berkisar Rp400 ribu hingga Rp 600 ribu. (tribunjogja)