Kisah Inspiratif Anggota Polisi

Kisah Polisi Jualan Cilok Demi Biayai Terapi Sang Anak

Kisah Polisi yang Bertugas di Polda DIY Jualan Cilok Demi Biayai Terapi Sang Anak

Penulis: rid | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Alexander Ermando
Bripka Toni Purwanto menyiapkan dagangan cilok yang dijualnya 

Cilok yang dijualnya ini, kata Toni merupakan hasil ciptaannya sendiri, mulai dari membuat adonan hingga membentuknya menjadi butiran cilok.

Bersama sang istri, Toni biasanya memproduksi cilok hingga dini hari.

"Pernah saya buat sendiri seribu butir sampai dini hari, karena hal itu membuat saya terlambat ke kantor dan ditegur. Karena itu saat ini minta bantu orang untuk membentuk butiran cilok. Kalau saya yang menguleni dan mengisi isi tahunya. Kalau yang cari bahan terkadang saya atau istri," ucapnya.

Pria yang bertempat tinggal di Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Sleman ini mengaku pekerjaan sampingan yang dilakoni ini mendapat dukungan penuh dari keluarga dan rekan kerjanya.

Menurutnya, keluarga juga menjadi salah satu motivasi tersendiri untuk berjualan cilok selain berdinas di Mapolda DIY.

"Saya tidak malu atau gengsi, karena kan halal, semua juga mengapresiasinya. Keluarga jadi motivasi tersendiri karena anak saya ada yang ABK sehingga harus terapi juga dan biayanya lumayan mahal," ucapnya.

Istri dari Ade Nasibah (36) ini mengaku  sudah lebih dari setahun berjualan cilok.

Omset Rp600 Ribu Perhari

Cilok yang dijual oleh Bripka Toni ini dijual dengan harga yang sangat terjangkau.

Setiap butirnya, dihargai Rp 1000.

Dalam sehari, Toni mengaku omset jualan ciloknya berkisar Rp400 ribu hingga Rp 600 ribu. (tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved