Kota Yogyakarta
Verifikasi PPDB Jalur Prestasi di Kota Yogyakarta Telah Dimulai
Edy pun berpesan, bagi siswa yang ingin memanfaatkan jalur prestasi maupun zonasi untuk cermat dan teliti dalam menentukan pilihan sekolah.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Waka Kurikulum SMPN 9 Yogyakarta, Heru Supriyanto menjelaskan bahwa daya tampung keseluruhan di sekolah tersebut adalah 204 siswa.
Kuota siswa untuk jalur prestasi dan jalur khusus sebanyak 51 siswa.
"Jumlah tersebut terdiri dari 31 siswa dengan prestasi siswa dari dalam kota, 10 siswa dengan prestasi dari luar kota, dan 10 siswa dari jalur khusus. Sementara untuk kuota zonasi yakni 153 siswa," ucapnya.
Sejauh ini, lanjutnya, pihak sekolah tidak menemukan kendala berarti. Salah satu data milik siswa yakni Nomor Induk Kependudukan (NIK) orang tua tidak keluar. Namun NIK anak muncul, maka proses tetap dilanjutkan.
"Lainnya lancar," tambahnya.
Baca: Jelang PPDB, Permohonan SKTM di Sleman Membludak
Saat ini, tambahnya, pada verifikasi hari pertama kuota untuk siswa luar kota sudah penuh. Sementara untuk formulir yang telah diambil sudah lebih dari 50 formulir hingga kemarin siang.
"Terakhir (kemarin) nilai tertinggi untuk luar kota sekitar 350-an," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana menuturkan bahwa jumlah lulusan SD yang tercatat sebagai warga kota ada sekitar 5.400 siswa sementara daya tampung SMP Negeri sekitar 3.200 siswa.
"Dari situ sudah bisa terbaca. Sekitar 2.200 siswa tidak bisa ditampung di sekolah negeri," ungkapnya.
Edy pun berpesan, bagi siswa yang ingin memanfaatkan jalur prestasi maupun zonasi untuk cermat dan teliti dalam menentukan pilihan sekolah.
Walaupun memiliki dua peluang sekaligus, baik di jalur prestasi dan zonasi, namun ketika anak sudah tertampung di sekolah melalui jalur prestasi di yang bukan pilihan pertama, tetap harus melakukan daftar ulang di sekolah tersebut.
"Kalau prestasi kena pilihan kedua, harus registrasi di sana tidak bisa cabut karena sudah masuk sistem," jelasnya.
Sementara untuk siswa jalur zonasi, Edy berpesan agar anak mampu melihat sekolah yang lebih dekat dari kediamannya untuk memperbesar peluang masuk.
"Prioritaskan yang terdekat," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)