Kota Yogyakarta

Perlintasan KA Lempuyangan Belum Ditutup, Kemenhub Maklumi Alasan Pemkot Yogya

Penutupan jalan yang seharusnya dilakukan pada 2019, menurut Heroe belum tentu akan dilaksanakan pada saat itu.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Tribun Jogja/ Bramasto Adhy
Ilustrasi: Sejumlah pengendara menghentikan laju kendaraannya ketika sebuah kereta api melintas di perlintasan rel kereta api Lempuyangan, Yogyakarta 

Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota Yogyakarta telah bertemu dengan pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia pada awal Mei 2018.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan pertemuan tersebut membahas tentang rencana penutupan jalan perlintasan kereta api di wilayah Lempuyangan.

Dalam kesempatan tersebut, Heroe menuturkan beberapa alasan penutupan jalan perlintasan Lempuyangan tidak dapat segera terealisasi.

"Dari pembicaraan tersebut, Kemenhub memahami apa yang kita rasakan. Kita bukan menolak, tapi mengurangi dampak yang lebih buruk bila jalan tersebut ditutup sekarang. Nanti kita sama-sama dengab Kemenhub mengkaji lagi kawasan penataan lalu lintas di Lempuyangan," ujarnya, ditemui di DPRD Kota Yogyakarta, Senin (28/5/2018).

Baca: Heroe Pastikan Tidak Ada Penutupan Jalan Lempuyangan dalam Waktu Dekat

Ia menuturkan, bahwa keberadaan jalan perlintasan kereta api tersebut merupakan titik strategis pertemuan arus lalu lintas dari utara, selatan, dan timur.

Ketika ada penutupan, maka yang terjadi adalah berkurangnya kapasitas jalan.

Sementara jalan layang di atasnya, jauh lebih sempit dari pada jalan di bawahnya.

Heroe menambahkan, alasan terkuat fly over dibangun adalah untuk mengurangi kemacetan yang berada di bawah.

Hal tersebut membuat pihaknya meminta bila jalan ditutup maka harus ada penambahan lebar fly over dan juga ada jalan lain yang menghubungkan titik-titik strategis.

Baca: Penutupan Perlintasan Kereta Api Lempuyangan Yogya Perlu Kajian Khusus. Begini Penjelasannya

Ia menegaskan bahwa jangan sampai ruas jalan utama di Yogyakarta tercatat sebagai titik macet.

Saat ini kemacetan yang terpantau rutin terjadi, baik saat akhir pekan atau libur panjang ada di Jalan Malioboro.

Heroe menegaskan bahwa jangan sampai kemacetan merembet ke Lempuyangan ketika jalan ditutup.

"Kami tunjukan foto-foto tentang kepadatan jalan di area tersebut sehingga mereka tahu tidak semudah itu menutup jalan. Mereka memahami itu," bebernya.

Penutupan jalan yang seharusnya dilakukan pada 2019, menurut Heroe belum tentu akan dilaksanakan pada saat itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved