Aktivitas Merapi
Siswa Ini Takut Setiap Mendengar Suara Gemuruh dari Merapi
Erupsi Merapi membuat siswa tidak dapat konsentrasi belajar dan ketakutan.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Seorang siswa yang diinapkan di sekolah, Dila Adriana (13) warga Telogolele, Boyolali merasa takut saat berada di rumahnya.
Dikatakannya berulang kali dirinya mendengar suara gemuruh dari letusan Gunung Merapi, dan kondisi tempat tinggalnya yang dipenuhi abu dari letusan.
Hal ini membuatnya tidak dapat konsentrasi belajar dan ketakutan adanya erupsi merapi ini.
Apalagi saat ini dirinya sedang menghadapi ujian PAT, keadaan ini cukup menganggunya belajar.
"Takut, karena suara gemuruh terus berulang terdengar. Di rumah kami juga beberapa kali terkena hujan abu. Saya pun jadi tidak konsentrasi saat belajar. Tetapi sekarang sudah pindah ke sekolah sementara, sehingga dapat tenang belajar untuk persiapan ujian," ujar Dila.
Hal yang sama dirasakan oleh Faisal Tri Utomo (14) siswa SMP Muhammadiyah 2 Sawangan, warga Dusun Nggoworingin, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Dirinya tak dapat belajar melihat situasi di rumah yang kacau akibat letusan Merapi.
"Kami sekeluarga trauma dengan letusan 2010 dulu. Setiap hari meletus, bergetar, suaranya bergemuruh jadi tidak bisa belajar, tidak bisa tidur," kata Faisal.
Dirinya pun bersyukur dapat pindah sementara dan tinggal di sekolah, sehingga dapat berkonsentrasi saat belajar untuk menghadapi ujian PAT.
"Saya berdoa supaya tidak terjadi apa-apa, semuanya dalam keadaan baik," ujarnya.(*)