Internasional
Pompeo Makin Keras, Tuduh Iran Lakukan Operasi Kotor di Eropa
Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo menuduh Iran melakukan operasi kotor pembunuhan tokoh di Eropa.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Gaya Lufityanti
Keputusan ini membuat peta konflik Teluk Persia semakin genting.
Banyak perusahaan Eropa yang investasi triliunan di Iran bakal terkena imbasnya, jika AS memutuskan sanksi ekonomi lebih keras terhadap Iran.
Sanksi itu bisa berupa embargo ekonomi, yang konsekuensinya AS akan menghukum negara manapun yang masih melakukan kerjasama ekonomi dengan Iran.
Perusahaan migas Prancis, Total, termasuk satu dari beberapa pihak yang sudah menginvestasikan dana besar di Iran.
Pernyataan Pompeo itu terus menyeret AS dalam perselisihan sangat dalam, dan bisa menempatkan Iran sebagai musuh bersama sekutu barat plus Arab dan Israel.
Seorang bekas tahanan politik Iran pada 1981-1991, yang kini tinggal di Swedia, Iraj Mesdaghi, menepis tuduhan Pompeo.
"Tak ada bukti kuat menunjukkan Iran melakukan operasi tertutup di Eropa seperti disebutkan Pomdak pernuh peo," kata Mesdaghi.
Pembunuhan Ahmad Mola Nissi di Denhaag, pelarian Iran yang juga pemimpin kelompok separatis, tidak pernah secara terbuka dikaitkan dengan Garda Republik Iran atau elemen Iran lainnya.
"Tidak ada bukti umum yang memperkuat klaim (Pompeo) itu. Pejabat (intelijen) Eropa juga diam," kata Shasank Joshi, peneliti senior Royal United Service Institute London.(Tribunjogja.com/Sputnik/xna)