Aktivitas Merapi
Erupsi Merapi Tak Berdampak di Magelang, Masyarakat Tetap Siap Siaga
Usai terjadi letusan freatik Gunung Merapi pada Senin (21/5/2018), hujan abu sempat turun di wilayah Kecamatan Srumbung
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Usai terjadi letusan freatik Gunung Merapi pada Senin (21/5/2018), hujan abu sempat turun di wilayah Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, tepatnya di Kelurahan Argomulyo hingga Pos Ngepos.
Seperti juga terjadi di Kecamatan Dukun, tepatnya di wilayah Desa Krinjing hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, turun hujan abu tipis.
Kepala Desa Krinjing, Ismail, mengatakan, tidak ada dampak akibat letusan freatik dan hembusan gas dari Gunung Merapi di wilayah Desa Krinjing dan sekitarnya.
Kendati demikian, sempat terjadi hujan abu tetapi tipis, hanya berupa titik-titik debu berwarna putih.
Baca: Merapi Erupsi Freatik 2 Kali, BPPTKG Imbau Masyarakat Tak Lakukan Pendakian pada Radius 2 Kilometer
"Letusan freatik, tidak ada dampaknya ke masyarakat, memang kepulan asap sedikit kena arah angin ke barat sehingga terjadi hujan abu di desa Krinjing, perjalanan Krinjing ke Babadan tetapi tipis," kata Ismail, Senin (21/5/2018).
Ismail menuturkan, erupsi kali ini sifatnya senyap.
Suara erupsi tidak terdengar, getaran pun tidak terasa.
Masyarakat juga tak semua mengetahui kejadian tersebut. Sehingga tak terjadi kepanikan dari warga
"Masyarakat pun tidak merasakan panik, dan tetap beraktivitas seperti biasa," ujarnya.
Ismail mengatakan, pihaknya telah merapatkan terkait kejadian ini kepada seluruh dusun di Desa Krinjing untuk mempersiapkan langkah jika sewaktu-waktu terjadi bencana erupsi.
Baca: Merapi Alami Erupsi Freatik Dua Kali, BNPB Sebut Masyarakat Belum Perlu Mengungsi
"Kami sudah rapatkan dengan seluruh kepala dusun untuk mengantisipasi langkah-langkah yang diperlukan. Untuk sementara ini, kondisinya masih aman, tetapi kita tetap antisipasi," katanya.
Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Krinjing, Sertu Kristiyanto, mengatakan, pihaknya pun telah melakukan berbagai persiapan jika sewaktu-waktu terjadi erupsi yang besar dan membahayakan, melalui upaya evakuasi warga ke desa tujuan evakuasi di Desa Deyangan.
Seluruh logistik, dan perlengkapan pengungsian dapat disiapkan untuk menampung warga terdampak erupsi.
"Begitu ada tanda- tanda, maka kami lakukan koordjnasi dengan kepolisian, dan desa untuk segera melakukan langkah menyiapkan tempat pengungsian, mengevakuasi masyarakat, hewan, sekolah juga ada. Semua sudah kita antisipasi dari jauh-jauh hari, sehingga kondisi dapat aman," katanya.(TRIBUNJOGJA.COM)