DIY
Lapor dan Serahkan Barang Bukti, AMAN Kembali Datangi Polda DIY
AMAN melaporkan seseorang yang menggunakan akun media sosial (Medsos) Twitter dengan nama Sultan Fahrie.
Penulis: rid | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aliansi Masyarakat Anti Kekerasan (AMAN) Yogyakarta kembali mendatangi Mapolda DIY, Rabu (9/5/2018).
Kedatangan AMAN tersebut bukan tanpa alasan, kali ini AMAN menyerahkan hendak barang bukti berupa sobekan baliho yang berisi coretan ancaman kepada Sultan.
Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut AMAN juga melaporkan seseorang terkait Undang-undang ITE.
Agung Budyawan, juru bicara AMAN mengatakan, sebelum menyerahkan barang bukti sobekan spanduk berisi kalimat ancaman kepada Sultan (Sri Sultan Hemengku Buwono X), pihaknya juga bermaksud melaporkan seseorang yang menggunakan akun media sosial (Medsos) Twitter dengan nama Sultan Fahrie.
Bukan tanpa alasan, pelaporan tersebut dilakukan pihaknya karena kicauannya di twitter yang mengatakan bahwa 'Sultan Jogja itukan Brengsek'.
"Kedatangan kami untuk melaporkan dugaan pelanggaran ITE yang dilakukan akun Twitter Sultan Fahrie karena dianggap sudah nranyak (Seenaknya) kepada Sultan. Yang ditwitkan dia juga kami rasa sudah keterlaluan dan membawa-bawa nama Sultan, makanya kami laporkan ke Polda DIY," katanya saat ditemui di Mapolda DIY, Rabu sore.
Lanjutnya, pihaknya mengapresiasi pihak kepolisian dalam menangani kasus yang terjadi tanggal 1 Mei kemarin.
Khususnya terkait penulisan kalimat provokatif dengan cat semprot di sebuah baliho yang berada dekat Pos Polantas simpang tiga UIN Yoyakarta.
Karenanya, pihaknya akan menyerahkan barang bukti sobekan dari baliho kepada petugas untuk memperlancar proses penyidikan.
"Kita akan serahkan alat bukti tambahan berupa sobekan spanduk baliho yang dicoret-coret kalimat ancaman kepada Sultan. Alat bukti ini baru dan akan kita serahkan ke pihak penyidik agar bisa digunakan untuk keperluan penyidikan," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto mengatakan, laporan yang dibuat oleh AMAN hari ini berkaitan dengan penemuan sebuah postingan di sebuah akun Twitter yang berisi ujaran kebencian dan ditujukan kepada Sultan.
Selain itu, cuitan akum tersebut dirasa telah menyinggung masyarakat Yogyakarta.
"Untuk laporan akan kita pelajari dulu untuk mengambil langkah-langkah penyelidikan, dan tidak menutup kemungkinan untuk dilanjutkan ke tahap penyidikan," katanya.
"Kepada masyarakat harus bijak dan hati-hati dalam mengungkapkan pendapatnya agar ke depannya tidak menjadi bumerang bagi dirinya sendiri," imbuhnya.
Lebih lanjut, mengenai sobekan baliho berisi kalimat ancaman kepada Sultan akan diterima oleh pihaknya dan kemungkinan akan digunakan oleh pihak penyidik sebagai bukti tambahan.