DIY

Harapan Perdamaian melalui Doa Lintas Agama

Doa lintas agama dan keyakinan diadakan di halaman kantor penerbit Pohon Cahaya, Pugeran, Bantul.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
IST
Doa lintas agama dan kepercayaan untuk mewujudkan perdamaian yang dilaksanakan di halaman penerbit Pohon Cahaya, Selasa(17/4/2018) malam 

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Doa lintas agama dan keyakinan diadakan di halaman kantor penerbit Pohon Cahaya, Pugeran, Bantul, Selasa (17/4/2018) malam.

Dalam doa lintas agama tersebut hadir Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko, tokoh dari Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB), Aan Anshori dari Jaringan Islam Anti Diskriminasi, serta pemuka agama dan kepercayaan.

Pendiri Pohon Cahaya, Sasongko Iswandaru mengatakan memasuki tahun politik 2018, pemuka agama mampu memberikan kesejukan kepada warga.

Ia pun mengungkapkan Pohon Cahaya akan senantiasa hadir untuk menjaga kerukunan dan kebersamaan dengan warga maupun forum lintas agama.

"Tahun 2018 ini merupakan tahun ke 9 bagi Pohon Cahaya hadir di tengah masyarakat. Kita selalu membawa pesan kesejukan, supaya kerukunan dan kedamaian terus tercipta," kata Sasongko.

Baca: Estafet Obor Paskah Nasional, Simbol Menjaga Kerukunan dan Kedamaian

Ia mengatakan keprihatinan pada bangsa harus diwujudkan secara nyata.

Doa bersama lintas agama dan kepercayaan menjadi salah satu wujudnya, juga dengan pemotongan tumpeng.

Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko mengatakan doa bersama lintas agama dan kepercayaan digagas oleh FPUB serta para pemuka agama.

Ia menambahkan kebersamaan dalam keberagaman harus dipupuk.

"Sebuah kebersamaan dalam keberagaman merupakan kesempatan yang bagus , terlebih tahun demokrasi, Kita sebaiknya menggalang perdamaian bersama-sama," kata Uskup Agung.

Ia menegaskan perbedaan politik adalah hal biasa.

Namun jangan sampai perbedaan tersebut menimbulkan konflik.

"Pilkada adalah pesta demokrasi until menentukan pemimpin. Jangan sampai perbedaan pilihan menjadi pemecah. Kita harus jaga nilai pancasila Dan menjaga persatuan bangsa," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved