Sleman
Labuhan Merapi Tahun Ini Berbeda dari Tahun Sebelumnya
Jika di tahun sebelumnya, hanya Labuhan Merapi kecil, tahun ini adalah Labuhan Merapi Ageng yang dilakukan setiap 8 tahun sekali.
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
Turut terlibat dalam seserahan tersebut, Mustadi yang merupakan Camat Cangkringan.

Mustadi berkata dalam bahasa Kromo Inggil bahwa dirinya sangat berterima kasih sekali dengan kedatangan para rombongan dari Keraton.
“Saya ucapkan terimakasih sekali kepada para rombongan yang telah datang dan membawa seserahan Ubo Rampe. Ubo Rampe sesuai dan bagus sesuai dengan surat yang telah disampaikan,” terangnya.
Setelah serah terima dilakukan, pihaknya akan langsung membawanya menuju Hargo Ndalem untuk besok digunakan dalam prosesi Labuhan.
“Nantinya kami akan membawa ke Hargo Ndalem dan akan melakukan doa kepada Gusti Allah yang Maha Pemurah. Semoga Yogyakarta pada khususnya, Indonesia pada umumnya senantiasa diberi keselamatan,” ungkapnya.
Setelah seserahan sudah diterima oleh Juru Kunci, lalu Juru Kunci membawanya menuju Petilasan Hargo Ndalem di Kinahrejo.
Baca: Berebut Uborampe Labuhan, Darmopar Percaya Bisa Mendatangkan Keberkahan
Prosesi membahwa Ubo Rampe menuju Hargo Ndalem, dilakukan dengan iring-iringan mobil Jeep yang biasa digunakan untuk wisata Merapi sampai di parkiran.
Kemudian, rombongan melakukan perjalanan sejauh satu setengah kilometer dengan berjalan kaki, yang di awali oleh Prajurit Lombok Abang yang diikuti pembawa Gunungan dan Tumpeng yang merupakan seserahan dari Kecamatan Cangkringan kepada Hargo Ndalem.
Nantinya, prosesi akan dilanjutkan dengan Gelar Budaya Labuhan Ndalem, Wilujengan, Pagelaran Wayang Kulit, serta Labuhan Merapi yang diadakan di Sri Manganti, yang juga merupakan acara puncak. (TRIBUNJOGJA.COM)