Ujian Nasional 2018

Terkendala Jaringan, SMTK Kadesi Sleman Terpaksa Menumpang UNBK

Tidak adanya jaringan yang memadailah yang membuat murid-murid SMTK Kadesi terpaksa melakukan UNBK di sekolah lain.

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Gaya Lufityanti
ist
Ilustrasi 

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Siti Umaiyah

TRIBUNJOGJA.COM – Letak sekolah yang berdekatan dengan lereng Merapi dan adanya kendala jaringan, membuat Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) Kadesi, Weron, Umbulharjo, Cangkringan terpaksa menumpang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA Negeri Pakem.

Menurut Priscilla Supriyanti, yang tidak lain adalah Kepala Sekolah di SMTK Kadesi, sudah dua tahun ini murid-muridnya harus menumpang Ujian di SMA Negeri Pakem.

Priscilla menerangkan, jumlah muridnya ada 6 orang.

Tidak adanya jaringan yang memadailah yang membuat murid-muridnya terpaksa melakukan UNBK di sekolah lain.

“Kita sudah dua tahun ini menumpang di sini. Di tempat kami sangat sulit jaringan, karena dekat dengan lereng Merapi. Hal tersebut membuat UNBK tidak bisa diadakan di sekolah,” terangnya.

Mengenai persiapan sendiri, Priscilla mengaku sudah melakukan latihan-latihan dengan maksimal.

Sebelumnya, sudah beberapa kali murid-muridnya melakukan simulasi di SMA Negeri Pakem.

“Kita disini mulai dari Simulasi 1,2,3. Bahkan kita juga sudah lakukan Try Out bersama-sama disini. Kalau dari murid-murid lebih senang ujian lewat komputer karena lebih cepat. Tapi ya itu, kendala jaringan,” terangnya.

Sementara itu, Kristya Mintarja, Kepala Sekolah di SMA Negeri Pakem mengaku senang bisa membantu.

“Alhamdulillah kalau dari anak-anak kita sudah menguasai materi. Disana tidak memungkinkan untuk diadakan UNBK. Kita senang bisa saling membantu,” terangnya.

Mengenai kendala, Kristya mengaku tidak ada sejauh ini.

Mulai dari sinkronisasi sampai hari pertama berjalan.

“Kita lakukan menjadi dua sesi. Kalau komputer kita ada 90. Sedangkan murid kita ada 159 dan ditambah dengan SMTK Kadesi menjadi 165. Kita juga siapkan 4 server dan genset untuk jaga-jaga,” terangnya.

Kristya mengaku, satu diantara muridnya ada yang sedang mengalami sakit dan tidak bisa melakukan UNBK di sekolah.

Oleh karenanya, harus menjalani ujian di rumah.

“Ada satu murid kami yang termasuk unggulan tidak bisa mengikuti UNBK bersama teman-temannya. Dia sedang tidak bisa jalan jadi melakukan UNBK di rumah,” ungkapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved