Misteri Emas Wonoboyo

Harta Karun Emas Wonoboyo Sempat Diduga Barang Curian atau Hasil 'Mbegal'

Betulkah Wonoboyo ini situs permukiman, bahkan komplek kedaton pada masa itu?

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
IST
Ilustrasi 

"Guci itu seperti ditanam di lubang tanah, atau diletakkan begitu saja," kata Widodo.

Guci paling besar saat pertama kali cangkulnya mengenai benda itu, ada dalam posisi agak miring atau hampir roboh. Di atasnya bertumpukan piring, bokor, baskom, dan benda-benda lain.

Widodo yang petani, benar-benar heran dengan temuan itu. Terutama keletakan harta karun tersebut yang seolah-olah diletakkan begitu saja.

"Apa mungkin itu hasil begal atau pencurian, kemudian disembunyikan?" tanyanya.

"Jika hasil begal atau nyuri, mengapa terus terpendam hingga zaman sekarang. Apa mungkin begal atau pencurinya mati, sehingga tak ada yang tahu keberadaan harta karun itu," lanjutnya.

Baca: Lokasi Temuan Emas Wonoyobo Fantastis Itu Kini Sama Sekali Tak Bertanda

Bugie yang meneliti secara spesifik aspek situs Wonoboyo dari sisi keletakan jenjang permukimannya, justru menemukan petunjuk lain. Jejak permukiman kuno di sebelah barat lokasi temuan emas, dari sisi umur, lebih muda, yaitu jejak abad XIV-XV Masehi.

Penelitian Prof Dr Timbul Haryono dan Dr Riboet Darmosutopo, harta karun emas Wonoboyo dilihat dari cirinya berasal dari abad IX. Benda-benda itu berciri produk untuk bangsawan elite, bahkan kemungkinan properti raja.

Jadi intrepretasi sementara, permukiman kuno di Plosokuning dan harta karun emas Wonoboyo tidak ada kaitannya.

Bugie menengarai permukiman kuno itu ada pada level wanua (desa), sehingga ia memastikan emas itu tidak berkorelasi dengan kehidupan strata wanua.

Posisi dataran kuno yang saat ini tertutupi endapan lahar sejak berabad lalu, menurut Bugie masih memungkinkan akan ada petunjuk penting di bawah permukaan tanah.

Titik temuan harta karun emas Wonoboyo dulu berada sekitar 1,5 meter di bawah permukaan tanah saat itu.

Titik temuan itu kini sudah lenyap, karena sesudah penemuan dan penelitian lanjutan, tanah di lokasi itu kembali dikeruk.

Level dasar permukaan sawah sekarang sekitar tiga meteran di bawah permukaan dataran pada tahun 90an.

Tiga peneliti geografi, Sunarto, Soenarso Simoen, dan Jamulya, mendapati kawasan Wonoboyo berasal dari induk endapan lahan dan endapan fluvial hasil rombakan bahan letusan gunung Merapi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved