Kisah Kolektor Kartu Pos yang Jalan-jalan ke Luar Negeri Lewat Koleksinya
Nanda mengaku keluarganya sempat menganggap hobinya itu tidak berguna. Namun ia tetap menekuni hobi tersebut.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
"Gambar di kartu pos kan pemandangan di suatu negara, atau yang icon negara tersebut. Pengirim juga cerita, misal negaranya musim apa, atau cerita soal gambar di kartunya. Dari situ bisa jalan-jalan juga," kata sosok berkacamata itu.
Baca: PFI Gelar Temu Kolektor Kartu Pos
Ia pun demikian, dalam kartu pos kirimannya, Nanda menceritakan tentang destinasi wisata di Yogyakarta.
Selain itu ia juga memberikan saran tempat wisata yang harus dikunjungi saat datang ke Yogyakarta.
Saat ini, Nanda menyimpan ratusan kartu pos.
Negara yang paling banyak memgirim kartu pos antara lain: Tiongkok, Amerika Serikat, Jerman, dan Rusia.
"Sebenarnya lewat kartu pos juga bisa sekalian promosi wisata. Karena aku orang Jogja, jadi ya aku ceritain soal Jogja, sama saran tempat wisata,"ungkap Nanda.
Ia memiliki tiga kartu pos favorit yang berasal dari Armenia, Filipina, dan Polandia.
Untuk menyimpan koleksinya, ia memberikan sampul plastik pada setiap kartu pos, kemudian dimasukkan dalam kotak.
Baca: Warga Yogya Protes Lewat Kartu Pos
Nanda mengaku keluarganya sempat menganggap hobinya itu tidak berguna. Namun ia tetap menekuni hobi tersebut.
"Ada yang bilang buang-buang waktu, buang-buang uang, tapi ya kalo emang nggak ngerti ya nggak tau rasanya," terangnya.
Toro, satu diantara teman Nanda yang juga menganggap demikian. Semula ia menilai hobi Nanda tidak berguna.
"Iya, apaan sih nggak penting banget, ngapain. Tapi lama-lama yaudah, malah aku yang jadi ketularan," kata Toro.
Ia mengaku merasa tertarik dengan kegiatan Nanda, terutama prangko untuk mengirim kartu pos.
Menurutnya prangko yang digunakan untuk mengirim memiliki bentuk yang unik.
"Kalau aku malah jadi tertarik sama prangkonya. Prangko yang dipakai bagus, ya sekarang malah jadi nyari prangko," pungkas Toro.(TRIBUNJOGJA.COM)
