Kisah Kolektor Kartu Pos yang Jalan-jalan ke Luar Negeri Lewat Koleksinya

Nanda mengaku keluarganya sempat menganggap hobinya itu tidak berguna. Namun ia tetap menekuni hobi tersebut.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
IST
Nanda memamerkan beberapa koleksi kartu pos yang ia terima, Minggu (1/4/2018) 

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jalan-jalan ke luar negeri, tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Namun berbeda dengan Nanda Eka Cahyani.

Kartu pos menjadi medianya "jalan-jalan." 

Nanda begitu sapaannya, merupakan pecinta kartu pos.

Ia berkirim kartu pos kepada orang-orang di berbagai negara.

Warga Mantrijeron, Yogakarta itu mengoleksi kartu pos sejak 2015.

"Awalnya cuma mikir, sekarang kartu pos itu masih ada enggak sih? Nah trus aku browsing, ketemulah postcrossing. Dari situ aku mulai kirim kartu pos," terang Nanda.

Baca: Kantor Pos Kulonprogo Siapkan Kartu Pos Bergambar Obyek Wisata

Dara kelahiran Batam, 29 Maret 1995 itu mengatakan bisa memilih negara mana yang kartu posnya Ia inginkan.

Melalui website postcrossing, Ia akan dirujuk pada seseorang dari negara yang diinginkan.

"Jadi kita bisa request address, nanti diweb ketemu sama orang dari negara yang kita pengen, ya nanti bisa komunikasi pengen kartu pos yang gimana, atau pesan prangko seperti apa, " ungkap Nanda.

Melalui gambar dan pesan di kartu pos itulah, Ia bisa merasakan jalan-jalan.

Rata-rata kartu pos yang ia terima merupakan pemandangan atau landmark suatu negara.

Si pengirim juga umumnya membagikan cerita di negaranya.

"Gambar di kartu pos kan pemandangan di suatu negara, atau yang icon negara tersebut. Pengirim juga cerita, misal negaranya musim apa, atau cerita soal gambar di kartunya. Dari situ bisa jalan-jalan juga," kata sosok berkacamata itu.

Baca: PFI Gelar Temu Kolektor Kartu Pos

Ia pun demikian, dalam kartu pos kirimannya, Nanda menceritakan tentang destinasi wisata di Yogyakarta.

Selain itu ia juga memberikan saran tempat wisata yang harus dikunjungi saat datang ke Yogyakarta.

Saat ini, Nanda menyimpan ratusan kartu pos.

Negara yang paling banyak memgirim kartu pos antara lain: Tiongkok, Amerika Serikat, Jerman, dan Rusia.

"Sebenarnya lewat kartu pos juga bisa sekalian promosi wisata. Karena aku orang Jogja, jadi ya aku ceritain soal Jogja, sama saran tempat wisata,"ungkap Nanda.

Ia memiliki tiga kartu pos favorit yang berasal dari Armenia, Filipina, dan Polandia.

Untuk menyimpan koleksinya, ia memberikan sampul plastik pada setiap kartu pos, kemudian dimasukkan dalam kotak.

Baca: Warga Yogya Protes Lewat Kartu Pos

Nanda mengaku keluarganya sempat menganggap hobinya itu tidak berguna. Namun ia tetap menekuni hobi tersebut.

"Ada yang bilang buang-buang waktu, buang-buang uang, tapi ya kalo emang nggak ngerti ya nggak tau rasanya," terangnya.

Toro, satu diantara teman Nanda yang juga menganggap demikian. Semula ia menilai hobi Nanda tidak berguna.

"Iya, apaan sih nggak penting banget, ngapain. Tapi lama-lama yaudah, malah aku yang jadi ketularan," kata Toro.

Ia mengaku merasa tertarik dengan kegiatan Nanda, terutama prangko untuk mengirim kartu pos.

Menurutnya prangko yang digunakan untuk mengirim memiliki bentuk yang unik.

"Kalau aku malah jadi tertarik sama prangkonya. Prangko yang dipakai bagus, ya sekarang malah jadi nyari prangko," pungkas Toro.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved