Lipsus KMS Yogyakarta
Kisah Warga Kota Yogya Menolak KMS: Banyak yang Lebih Butuh Bantuan Dibanding Kami
Kerelaan melepas KMS dengan menolak pendataan dari petugas ini tak lepas dari latar belakangnya pengalaman mereka memperoleh bantuan ini.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Bramasto Adhy
Eriyanto (55) saat di rumahnya di Sosromenduran, Yogyakarta, Rabu (7/3). Eriyanto bersama istri bersepakat tidak lagi menerima bantuan Kartu Menuju Sejahtera (KMS) karena merasa cukup setelah kedua anaknya lulus sekolah menengah atas (SMA) sehingga tidak lagi memerlukan biaya pendidikan dan ingin berbagi kepada mereka yang lebih membutuhkan KMS
Apalagi, anak terakhirnya juga meminta dirinya untuk tidak lagi menggunakan KMS.
Selain itu, Sri Ngatini juga tidak mau lagi terlalu tergantung dengan program bantuan pemerintah.
Embel-embel kurang mampu pun membuatnya cukup sadar dengan kondisi diri.
Menurutnya, tidak selamanya orang juga senang jika masih dianggap kurang mampu dan hanya menggantungkan diri dari APBD.
”Saya rasa KMS ini masih banyak yang lebih membutuhkan daripada saya. Apalagi, jika untuk menyekolahkan anak,” katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)
Berita Terkait