Sekolah di Gunungkidul Ini Tambah Pendapatan Guru Honorer Lewat Usaha Budidaya Jamur Tiram
Sekolah membangun budidaya jamur tiram dengan memanfaatkan ruang kosong yang tak terpakai di sudut sekolah.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kondisi guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) di Kabupaten Gunungkidul memang masih memprihatinkan.
Beban kerja dan jasa mereka dalam mendidik generasi muda begitu besar, tetapi upah yang diterima hanya ala kadarnya saja.
Sekolah pun memutar otak agar para GTT dan juga PTT dapat menerima upah yang layak.
Salah satunya dengan membangun usaha untuk menambah pendapatan sekolah dan memberikan tambahan pendapatan untuk para guru.
Seperti yang dilakukan di SD Jatiasri di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.
Sekolah membangun budidaya jamur tiram dengan memanfaatkan ruang kosong yang tak terpakai di sudut sekolah.
Baca: Jamur Langka Ini Jika Dijual Harganya Fantastis, Mau Coba Mencarinya?
Hasilnya pun cukup besar. Sebagian besar untuk dialokasikan kepada GTT. Sisanya untuk pendapatan sekolah.
Kepala Sekolah Dasar Jatiasri, Subardi, menuturkan, budidaya jamur di sekolahnya ini dilakukan sejak Juli 2017 lalu.
Dirinya melihat ada ruang sekolah yang kosong antara ruang kelas dan kamar mandi belakang.
Dia pun terpikirkan untuk menggunakannya sebagai tempat budidaya jamur.
"Waktu itu saya menjabat sebagai kepala sekolah di sana, sekitar Juli 2017. Nah setelah saya melihat ada ruang sekolah yang tak terpakai, kenapa tidak digunakan saja untuk budidaya jamur saja. Kondisinya juga cukup lembap dan bagus untuk jamur," ujar Subardi, Jumat (9/3/2018).
Subardi pun membawa sekitar 100 baglog (media tumbuh jamur) untuk uji coba penanaman.
Upayanya ternyata membuahkan hasil. Jamur tumbuh dengan lebat.