Pria Bantul Ini Berkelana Selama 50 Tahun Mengumpulkan Keris Peninggalan Kerajaan di Tanah Jawa

Lelaki berusia 64 tahun itu setia menyimpan berbagai aneka keris di dalam rumahnya.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Watono menunjukkan beberapa koleksi keris miliknya, saat ditemui di kediamannya di Derman, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, Senin (05/03/2018) 

"Saya juga punya Pendowo lima, keris ber-luk lima ini sangat populer di tanah Jawa," ujar Watono, sembari menunjukkan keris berwarna kuning keemasan.

Dikatakan Watono, dalam kepercayaan orang-orang Jawa, setiap keris memiliki beraneka macam kegunaan.

Ia mencontohkan keris Tindih, bentuknya gepeng lebih lebar dari ukuran keris pada umumnya.

"Keris Tindih ini dipercaya orang-orang sebagai 'Junjung Derajat'. Setiap orang yang menginginkan tahta, jabatan, harus memiliki keris ini dikamar tidurnya," tutur dia.

Bukan hanya kegunaan, setiap bentuk dan luk dalam lekukan keris juga menyiratkan berbagai filosofi tujuan dari sang empu ketika menempa keris.

"Keris Lajer, bentuknya tegak lurus, itu biasanya disimbolkan keteguhan, keyakinan. Kalau keris memiliki luk, pasti kan jumlahnya ganjil, itu juga memiliki tujuan sendiri," jelas Watono.

"Kalau saya memaknai luk itu simbol. Misal keris luk 5, saya artikan itu sebagi rukun islam," ujar dia, sembari terkekeh.

Koleksi Watono ternyata bukan hanya keris, ia juga memiliki beberapa benda pusaka lainnya. Ada Badik dan juga tombak Singkir.

"Tombak Singkir ini usianya ratusan tahun. Orang-orang bisanya percaya memiliki tombak ini menjauhkan dari mara bahaya," terang dia.

Walaupun bernama tombak, tapi bentuk pusaka itu kecil. Hanya berukuran sekira 20 centimeter. Bentuknya pipih mengerucut dan memiliki sisi-sisi yang tajam.

"Tombak ini dari kelahiran Bung Karno, Blitar," jelasnya.

Watono sendiri mengaku mengumpulkan beraneka macam keris sejak masih usia belia, duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Ia mengaku sangat menggandrungi kebudayaan Adiluhung tanah Jawa. Oleh sebab itu, ia mengaku rela bertahun-tahun berburu keris.

"Sudah lebih dari 50 tahun, saya berkeliling mencari keris. Bukan untuk hal lain, saya hanya suka dan bertekad untuk Nguri-uri budaya," tutur Watono.

Disinggung dari mana saja aneka macam koleksi keris miliknya, Watono mengaku beberapa koleksinya merupakan peninggalan dari berbagai kerajaan yang pernah eksis di tanah Jawa.

"Beberapa koleksi, saya dapatkan dari sekitaran Jogja, Surakarta dan Madura. Hasil kebudayaan dari Majapahit dan Mataram," aku Watono. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved