Pemuda di Kampung Ini Ambil Sampah Door to Door
Pemuda di Kampung Citran, Dusun Bodan, Jagalan, Banguntapan, Bantul mempunyai satu kegiatan pelayanan pengambilan sampah secara door to door.
Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Siti Umaiyah
TRIBUNJOGJA.COM - Pemuda di Kampung Citran, Dusun Bodan, Jagalan, Banguntapan, Bantul mempunyai satu kegiatan pelayanan pengambilan sampah secara door to door.
Kegiatan ini dipilih sebagai sebuah rangkaian kegiatan rutin kepemudaan yang dimulai sejak bulan November 2017.
Ketua Pemuda kampung Citran Sulthon Abdul Aziz, mengatakan untuk menghindarkan pemuda dari hal-hal yang negatif dipilihlah pelayanan pengambilan sampah ke rumah-rumah warga.
“Untuk anggota pemuda yang aktif ada 14 orang. Namun, untuk pengambilan sampah kita pilih empat orang,” ungkap Sulthon saat ditemui Tribun Jogja, Kamis (15/2/2018).
Dalam satu minggu, para pemuda ini melakukan pelayanan pengambilan sampah sebanyak tiga kali.
“Kita pilih hari Selasa dan Kamis, waktunya sehabis isya. Sedangkan hari Minggu pada sore hari, sekalian bisa sharing dengan warga,” ungkapnya.
Sulthon mengatakan, mengenai gerobak dan peralatan, awal mulanya mereka masih meminjam karena minimnya dana.
Kemudian dari warga ada yang menyumbang dua buah gerobak.
“Kita disumbang dua gerobak, namun karena medan disini sempit, kita modifikasi gerobaknya biar lebih ramping,” ungkapnya.
Sampai saat ini sudah 66 kepala keluarga yang menggunakan jasa mereka.
Bulan depan akan ada penambahan sekitar 20 orang.
Sulthon juga mengatakan jika hasil dari pendapatan pelayanan ini sebagian untuk kas pemuda, sebagian lagi untuk bagi hasil kepada staf yang mengambil.
“Untuk tarif, kita mematok Rp 10 ribu, namun warga selalu berbaik hati memberikan lebih kepada kita. Uangnya kita kumpulkan untuk kegiatan kepemudaan dan bagi hasil bagi staf sebagai penyemangat,” tambahnya.
Yuli Wahyu Saputra, selaku koordinator pelayanan sampah mengatakan jika tujuan dari kegiatannya adalah untuk membantu warga, karena biasanya warga membuang sendiri ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA) yang lumayan jauh.
Selain itu, juga meminimalis agar warga setempat tidak membuang sampah sembarangan.
Mengingat Kampung Citran berada di dekat aliran sungai.
“Kita semua semangat, karena kita ingin memberikan contoh yang baik. Kendalanya hanya ketika hari hujan, itu bisa mundur sehari,” ujar Yuli.
Suhardi, selaku warga yang juga menggunakan jasa para pemuda ini mengaku sangat terbantu.
Karena dia tidak perlu jauh-jauh menuju TPA.
“Biasanya istri saya berangkat kerja sambil bawa sampah ke TPA dekat lapangan Karang, kalau sekarang tinggal dikumpulkan enak,” ungkap Suhardi.
Suhardi berharap agar para pemuda di kampungnya tetap semangat melakukan hal-hal positif.
Apalagi yang berhubungan dengan keperluan bersama.
“Saya sangat mendukung sekali kegiatan pemuda yang seperti ini. Malahan kalau bisa berkolaborasi dengan kegiatan yang dilakukan bapak-bapak,” ungkapnya. (*)