PHL TMS di Bantul Pertanyakan Tes Masuk Tak Merata
Mereka, ingin mendapat penjelasan mengapa tak ikut serta dipanggil untuk tes masuk.
Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Puluhan Pekerja Harian Lepas (PHL) Bantul berstatus Tidak Memenuhi Syarat (TMS) saat tes psikologi mendatangi Aula Pemda Manding, Bantul, Jumat (9/2/2018) siang.
Mereka, ingin mendapat penjelasan mengapa tak ikut serta dipanggil untuk tes masuk.
Aula Pemdang Manding sendiri kala itu diketahui sedang ada tes masuk beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Perdagangan maupun Satpol PP Bantul.
Informasinya lebih dari 200 peserta ikut tes.
Mereka, adalah PHL yang dinyatakan TMS tes psikologi beberapa waktu lalu.
Sayangnya, tes ini disinyalir memakai sistem tebang pilih karena tidak semua PHL yang sebelumnya dinyatakan TMS mendapatkan panggilan tes masuk.
Terutama, para PHL yang beberapa waktu lalu aktif melakukan protes ke DPRD Bantul maupun Kantor Bupati memperjuangkan nasibnya.
Baca: Merasa Seleksi Ulang Tebang Pilih, Puluhan PHL Bantul Datangi Lokasi Tes
"Saya dan teman-teman yang kemarin aktif menyampaikan aspirasi ke dewan dan kantor bupati tidak diberitahu soal tes ini, kedatangan kami untuk mencari penjelasan dasar tes ini, mengapa tidak semua PHL berstatus TMS dipanggil," kata salah satu PHL yang tak dipanggil tes, Raras Rahmawatiningsih.
Raras membeberkan bahwa beberapa peserta juga terkesan mendapat panggilan tes dalam waktu yang sangat mepet.
Tes dilakukan Jumat siang sementara informasi panggilan soal adanya tes baru disebar pada Jumat pagi.
Informasi perihal ini didapat Raras dari beberapa PHL yang ikut tes kemarin.
Bupati Bantul, Suharsono yang juga datang ke lokasi tes sempat mengajak berdialog perwakilan PHL berstatus PMS yang tidak diberitahu soal adanya tes tersebut.
"Kita gelar tes sebagai upaya penataan PHL di Bantul, jadi agar penerimaan PHL bisa sesuai kompetensi, kalau tidak lolos ya harus tes lagi," kata Bupati.
