Guru Budi yang Tewas Dianiaya Siswa Ternyata Pernah Jadi Ketua HMI
Guru kesenian di SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Jawa Timur yang tewas setelah dianiaya siswanya. Budi Cahyono pernah menjabat Ketua HMI
Secara bergantian, warga dan guru mengusung keranda jenazah Ahmad Budi Cahyono.
Orang yang mengantar ke lokasi pemakaman di antaranya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Syaiful Rahman dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Moh Jupri Riyadi
Syaiful Rahman mengatakan, peristiwa pembunuhan guru oleh siswa di Sampang ini merupakan yang pertama di Indonesia dan di Jawa Timur.
Kejadian ini diharapkan tidak terulang kembali di semua tempat.
“Saya sangat prihatin atas kejadian ini. Semoga ini yang terakhir kalinya,” ujar Syaiful Rahman.
Syaiful menambahkan, ke depan semua kepala sekolah harus mengawasi dan memantau setiap kelas.
Dengan demikian, kepala sekolah bisa tahu kejadian di sekolahnya.
Selain itu, Dinas Pendidikan Jawa Timur juga akan membuat program pengadaan kamera pemantau(CCTV) di setiap sekolah.
Tujuan pengadaan program tersebut untuk memantau semua kegiatan di sekolah dan diharapkan bisa disetujui Gubernur Jawa Timur.
“Kepala sekolah bisa memantau apa saja yang terjadi di sekolahnya. Jangan ada lagi siswa menganiaya gurunya, juga tidak boleh lagi ada guru menganiaya siswanya,” ungkap Syaiful.

Keinginan belum terwujud
Sementara itu, Ahmad Budi Cahyono (27), guru yang tewas usai dianiaya muridnya sendiri di Sampang, Madura, masih punya keinginan yang belum terwujud hingga ajal menjemputnya.
Hal ini seperti diungkapkan M Satuman Azhari (53), ayah mendiang Budi.
Ditemui di kediamannya di Pleyang, Sampang, Satuman mengatakan bahwa almarhum anaknya ingin menggelar pameran seni tahun ini.
“Tahun lalu pernah mengadakan pameran seni dengan saya, rencananya tahun ini lagi,” ungkap Satuman.