Bukan Tentara Biasa; Tentara Masjid, Keliling DIY untuk Bersih-bersih Masjid Gratis
Tentara yang satu ini malah membawa vacum cleaner, mesin poles lantai, sapu, kain lap, kuas, cat dan beragam peralatan pembersih lainnya.
Penulis: rid | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Mendengar kata tentara pasti yang terbesit di dalam benak setiap masyarakat adalah orang yang berambut cepak, berpakaian loreng-loreng hijau, hitam dan cokelat dengan membawa senjata api dan siap berperang guna mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari serangan pihak manapun yang berusaha memecah belah NKRI.
Namun sepertinya arti berbeda ditemukan pada tentara yang satu ini.
Bagaimana tidak, bukannya memakai seragam kebesaran loreng-lorengnya dan membawa senjata api dalam setiap perangnya.
Tentara yang satu ini malah membawa vacum cleaner, mesin poles lantai, sapu, kain lap, kuas, cat dan beragam peralatan pembersih lainnya.
Selain itu, tentara yang satu ini kerap mendatangi Masjid-masjid di DIY.
Kedatangan mereka bukan dalam rangka pengamanan atau sebagainya, melainkan untuk membersihkan setiap ruangan yang berada di lingkup Masjid.
Baca: Masya Allah! Khotib Ini Mendadak Sakaratul Maut Saat Menyampaikan Khotbah Jumat di Masjid
Ya, tentara yang satu ini bernama 'Tentara Masjid', sebuah kelompok yang beranggotakan orang-orang dari latar belakang yang berbeda, baik dari golongan, umur dan pekerjaan.
Tak hanya membersihkan ruangan di suatu Masjid, mereka juga membersihkan kamar mandi serta acap kali memperbaiki bagian yang mengalami kerusakan pada masjid yang didatanginya.
Diungkapkan oleh Agus Sutaryono (44), warga Maguwoharjo, Sleman, DIY bahwa Tentara Masjid belum lama dibentuk.
Ia bercerita, awal mula terbentuknya Tentara Masjid berawal setelah ia bersama teman-temannya melakukan bakti sosial di daerah Pacarejo, Semanu yang terkena banjir usai dihantam badai Cempaka beberapa waktu lalu.
Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai pemborong listrik ini meneruskan, usai melakukan bakti sosial tersebut terbesitlah keinginan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dan berdampak positif bagi orang lain, termasuk kelompoknya tersebut.
Baca: Ternyata Begini Rahasia Karpet di Masjidil Haram Selalu Wangi
"Setelah kegiatan di Semanu kami ingin lakukan kegiatan bersifat positif lainnya seperti bantu orang-orang. Tadinya ingin buat kegiatan ngaji di Masjid, tapi karena anggota kami ada yang tattooan gitu jadi agak malu dan akhirnya muncul keinginan untuk bersih-bersih Masjid. Kan kegiatannya di Masjid juga, dan berdampak positif bagi jemaah, selain itu anggota yang masih jarang ke Masjid jadi sering masuk Masjid," katanya usai menyelesaikan kegiatan bersih-bersih di Masjid Nurul Hidayah, Purwokinanti, Pakualaman, Kota Yogyakarta, Minggu (28/1/2018).