Jogja Air Show 2018 Akan Pecahkan Rekor 50 Paramotor Terbang Bersama

Dalam ajang tersebut, juga direncanakan untuk pemecahan rekor nasional 50 paramotor terbang bersama

Penulis: Tantowi Alwi | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Tantowi Alwi
Danlanud Adisutjipto, Marsekal Pertama Novyan Samyoga beserta jajaran dan Aris Riyanto, Kepala Dinas Pariwisata DIY saat konferensi pers di Media Center Lanud Adisutjipto, Senin (15/1/2018). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Tantowi Alwi

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Lanud Adisutjipto bekerjasama dengan Dinas Pariwisata DIY menggelar Jogja Air Show 2018 pada 17-18 Februari mendatang.

Dalam ajang tersebut, juga direncanakan untuk pemecahan rekor nasional 50 paramotor terbang bersama di Pantai Depok dan Parangkusumo.

"Sebelumnya pernah dilaksanakan di Ngawi ada 44 paramotor pada 2017 lalu, untuk kita akan pecahkan rekor 50 paramotor untuk terbang bersama," tutur Danlanud Adisutjipto, Marsekal Pertama Novyan Samyoga saat konferensi pers, Senin (15/1/2018).

Kemudian, ditambahkannya akan ada 20 pesawat paramotor tanpa pilot/menggunakan radio control dalam ajang Jogja Air Show 2018 tersebut.

Kemudian, Jogja Air Show digelar di bulan Februari karena berdasarkan pengalaman untuk melaksanakan kegiatan ini sangat mengandalkan angin barat yang berakhir sekitar akhir Februari.

"Kalau masuk Maret, angin barat tidak ada lagi," kata Danlanud Adisutjipto.

Marsekal Pertama Novyan Samyoga mengatakan Jogja Air Show 2018 akan menampilkan atlet-atlet lokal dan nasional untuk unjuk kebolehan dalam ajang olahraga kedirgantaraan.

"Event ini akan dilaksanakan di beberapa tempat yaitu di Pantai Depok, Watu Gupit, Parangtritis, dan Parangkusumo," kata Marsekal Pertama Novyan Samyoga.

Berbagai kegiatan akan dilaksanakan selama Jogja Air Show di antaranya Jupiter Aerobic Team, Dynamic Pegassus, Solo Aerobic Pesawat Pitts 2C, Cross Country Flight Microlight, Cross country paramotor, Terjun payung, Demo aero modelling.

Kemudian ada juga perlombaan di Pantai Parangtritis dan Watu Gupit yaitu para layang dan gantole, lalu Parangkusumo untuk paramotor, serta Laguna Depok untuk Microlight, traike dan terjun payung.

Event Jogja Air Show merupakan wujud sumbangsih Angkatan Udara untuk menunjang pariwisata Yogyakarta.

"Khusus di Yogyakarta ini kita memiliki Adisutjipto pangkalan terbesar di Indonesia dan ternyata bisa digali untuk menunjang pariwisata di Yogyakarta," tuturnya.

Kemudian, pada tahun ini memang sengaja tidak memakai istilah internasional, karena khusus 2018 digunakan untuk memberikan peluang pada atlet-atlet lokal olahraga dirgantara untuk tampil dalam ajang ini.

"Saya yakin acara ini sangat menarik dan bagus. Semoga bisa membantu mempromosikan pariwisata Yogyakarta dan sekaligus untuk mengukur prestasi atlet serta mendekatkan olahraga dirgantara kepada masyarakat," ujar Marsekal Pertama Novyan Samyoga. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved