Sisi Lain Candi Prambanan
Candi Prambanan, Satu Mahakarya Agung Warisan Leluhur
Penelitian arkeologis menunjukkan, tiga candi yang berderet, Candi Wisnu, Siwa, dan Brahma, berdiri pada sebuah batur pondasi batu putih.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Uji geolistrik pada 2007 di halaman I Candi Prambanan menunjukkan candi-candi di halaman itu berdiri di atas tanah urugan tebal bervariasi.
Sisi selatan ketebalan 8 meter, sedangkan utara 4 meter.
Penelitian arkeologis menunjukkan, tiga candi yang berderet, Candi Wisnu, Siwa, dan Brahma, berdiri pada sebuah batur pondasi batu putih.
Batur ini merupakan kaki tersembunyi yang menopang bangunan candi.
Pakar teknik sipil UGM, Kabul Basah Suryolelono dan Ahmad Rifa'i, pernah meneliti aspek teknik sipil dan konstruksi pembangunan candi, dan hasilnya membuktikan, Candi Prambanan didirikan di alur sungai yang ditimbun.
Uji geoteknik (pengeboran) di kedalaman 15 meter mendapati sisa tanaman yang melapuk (humus peat).
Maknanya, di lapisan kedalaman 15 meter itu merupakan dasar sungai.
Hasil uji geofisik, di kedalaman 16 meter terdapat jejak alur sungai purba. Tidak hanya satu, tapi dua.
Sungai purba 1 mengalir tepat di bawah kompleks candi, dan sungai purba 2 berada di sebelah timurnya. Kedua aliran itu bertemu di selatan kompleks candi.
Sungai purba 2 ini diyakini juga melintas di bawah kompleks Candi Sewu, Bubrah, dan Lumbung.
Ketika candi mulai dibangun, para arsitek dan ahli sipil membendung aliran air di sungai purba 1, mengelakkan ke sungai purba 2. Bendung pengelak ini diduga berada di sebelah utara komplek candi.
Material dari bekas sungai purba 1 inilah yang dipakai mengurug area yang akan didirikan Siwagrha.
Selanjutnya setelah semua komplek bangunan candi selesai, diduga aliran sungai kembali ke jalur bendung pengelak ke selatan.
Kali Opak yang sekarang berada di sebelah barat Candi Prambanan diperkirakan kelanjutan dari sungai kuno yang alurnya sekarang berada di bawah komplek bangunan suci Hindu ini.
Jadi berbeda dengan Candi Borobudur yang dibangun di sebuah bukit, Candi Prambanan yang berada di sebuah dataran, memanfaatkan kontur tanah yang bergelombang sebagai alasnya.
