Pertumbuhan Penumpang di Bandara Temon Diperkirakan Melonjak Dobel dalam Dua Tahun

Jumlah penumpang Adi Sutjipto mencapai 7,2 juta per tahun sehingga NYIA dalam beberapa tahun ke depan akan kedatangan 15 juta penumpang per tahun.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu
PT Angkasa Pura I memberikan pelatihan kewirausahaan batch 3 bagi warga terdampak pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Balai Desa Palihan, Temon, Kamis (23/11/2017). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Lalulintas penumpang jasa penerbangan di bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Temon diperkirakan bakal melonjak dua kali lipat minimal dalam dua tahun operasionalnya mendatang.

Sektor kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta diperkirakan bakal berkembang pesat seiring berkembangnya jumlah turis asing yang datang. 

Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I, Mochammad Asrori mengatakan, rule of thumb (konsep acuan berdasar pengalaman) terkait penumpang jasa penerbangan memang menyebut bahwa jumlah penumpang akan tumbuh dobel (dua kali lipat) dalam 15 tahun.

Namun, menurutnya Bandara NYIA akan mampu tumbuh dobel dalam dua atau tiga tahun setelah resmi beroperasi dibanding jumlah penumpang terkini di Bandara Internasional Adi Sutjipto Yogyakarta.

Pihaknya mencoba berkaca dari lonjakan jumlah penumpang di Bandara Internasional Adi Sumarmo Solo yang mengalami lonjakan pertumbuhan penumpang hingga 50 persen pada 2016 atau double growth dalam dua tahun. 

Adapun jumlah penumpang yang masuk ke Adi Sutjipto saat ini mencapai 7,2 juta per tahun sehingga NYIA dalam beberapa tahun ke depan akan kedatangan 15 juta penumpang per tahun. 

"Pertumbuhan penumpang di bandara baru ini tentunya akan tinggi. Karena, slot penerbangan yang tidak bisa terlayani di Adi Sutjipto akan bisa masuk di bandara baru. Dua atau tiga tahun pertumbuhannya bisa dobel hingga 15 juta penumpang," kata Asrori seusai membuka pelatihan kewirausahaan bagi warga terdampak proyek bandara, Kamis (23/11/2017) di Balai Desa Palihan, Temon, Kulonprogo.

Dia optimistis dengan pertumbuhan penumpang tersebut mengingat banyaknya slot penerbangan yang bisa dilayani oleh NYIA nantinya, termasuk juga penerbangan langsung (direct flight).

Menurutnya, beberapa maskapai asing sudah menyatakan ketertarikannya untuk membuka layanan penerbangan langsung melalui NYIA.

Antara lain Silkair untuk pasar penerbangan Asia dan Australia serta maskapai untuk pasar destinasi negara Timur Tengah seperti Etihad dan Emirates yang saat ini tengah merumuskan konsep sinergi pariwisata.

"Kita perkirakan nanti ada peningkatan jumlah direct flight melalui bandara NYIA ini sekitar 10-15 persen (dibanding Adi Sutjipto)," kata Asrori.

Sejalan itu, wisatawan asing yang datang dipastikannya juga akan melonjak pesat. Utamanya turis asing dari China, Australia, dan India yang saat ini mendominasi grafik kunjungan ke Indonesia.

"Di Bali, wisatawan India bisa datang tiga kali dalam seminggu. Jadi, saya yakin turis banyak lewat sini dan akan berkembang," katanya.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Kulonprogo juga berancang-ancang untuk menarik manfaat dari keberadaan bandara itu.

Baik dari sisi pariwisata, aksesibilitas, maupun peningkatan perekonomian masyarakat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved