Cerita Bripda Taufiq - Lama Tak Betemu, Langsung Sujud di Pangkuan Ibu Ketika Hendak Menjadi Polisi
Mendapati perekonomian keluarga yang tak menentu, ia akhirnya memberanikan diri untuk menjadi anggota polisi.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: oda
Ia panggilan tersebut, dan puji tuhan, panggilan telefon tersebut berasal dari ibunya yang telah lama pergi.
“Saya langsung bilang, Ibu dimana, Ibu dimana,” rajuk Bripda Taufiq kepada ibunya.
Kendati sudah tersambung via telefon, ternyata ibunya belum bisa ditemui lantaran belum memberikan alamat tempat tinggalnya yang baru.
Ia tak putus asa, ia terus menunggu kapan ibunya bisa ditemui.
Setelah memberikan alamat, menjelang jam 01.00 WIB dini hari akhirnya sang ibu bisa ditemui setelah perjuangan panjang menyusuri keberadaanya.
“Dihadapan sang Ibu, saya langsung bersujud. Saya bilang, saya ingin jadi polisi Bu,”ungkap dia.
Mendapati keinginan sang anak yang dirasa terlalu tinggi, Ibu bripda Taufiq berkata seperti ini.
“Sopo sing arep modali kowe lek, Ibu nggak ndue apa-apa, (Siapa yang mau memberimu modal nak, ibu tidak punya apa-apa)” ujar Bripda Taufiq menirukan perkataan ibunya.
Ia kemudian menjelaskan, Ibunya waktu itu berfikiran bahwa menjadi polisi itu harus bayar sekian ratus juta, sementara ia sendiri tak memiliki apa-apa.
“Saya cuma butuh doa dan restu ibu,” jawab Taufiq meyakinkan hati sang Ibu.
Dengan keyakinan itu, akhirnya sang ibu mau tanda tangan surat perjanjian yang ia bawa.
“Ibu restui, ibu dukung dan ibu akan doakan,” ujar sang Ibu yang ditirukan Bripda Taufiq.
Bermodalkan restu dari ibu, akhirnya Bripda Taufiq kembali untuk melanjutkan seleksi demi seleksi perjalanan menjadi anggota polisi.
Dan berhasil lulus tanpa membayar sepserpun. Murni karena perjuangan, dan tentu doa sang bunda.
“2014 awal saya diterima, 7 bulan kemudian ikut sekolah dan per-Desaember 2014, saya dilantik. Tugas pertama di Sat Sabhara Polda DIY,” jelas Bripda Taufiq.
Saat ini ia menjalani tugas kedinasan di Sat Binmas, tepatnya di unit Bintibmas Polres Sleman, Yogyakarta. (*)
