Belasan Murid SMPN 15 Yogyakarta Kesurupan Lagi
Adapun sebelumnya pada hari Jumat, (3/11/2017) puluhan murid SMP N 15 juga mengalami kesurupan massal.
Penulis: rid | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 (SMP N 15) Yogyakarta memulangkan lebih awal murid-muridnya hari ini, Senin (6/11/2017).
Bukan tanpa alasan, ternyata kepulangan lebih awal tersebut dikarenakan belasan muridnya kembali mengalami kesurupan.
Adapun sebelumnya pada hari Jumat, (3/11/2017) puluhan murid SMP N 15 juga mengalami kesurupan massal.
Siti Arina Budiastuti MPd BI, Kepala SMP N 15 Yogyakarta membenarkan kejadian yang berlangsung sekitar jam 9 pagi tadi.
Menurutnya, kejadian tersebut bermula dari rukiyah yang digelar pihaknya kepada para murid melalui pengeras suara di setiap kelas.
Tak berselang lama setelah mendengar lantunan ayat Al-quran dari pengeras suara, ada belasan siswa merasa tidak nyaman dan nampak seperti kesurupan.
Baca: Ini yang Dilakukan Kepolisian dalam Kesurupan di SMPN 15 Yogyakarta
"Setelah kejadian hari Jumat kemarin kami rapat dan hasilnya mengambil langkah untuk melakukan rukiyah. Tadi pagi kita datangkan motivator juga dan rukiyah secara sentral, sebelum rukiyah juga telah dihimbau bagi murid yang tidak kuat untuk keluar," katanya saat ditemui di SMP N 15.
"Tak lama Setelah mendengar rukiyah secara sentral tadi, beberapa murid ada yang tidak kuat dan kita bawa ke musala untuk dilakukan penanganan lebih lanjut dari ustad," imbuhnya.
Lanjutnya, diperkirakan murid yang tidak kuat saat dirukiyah dan berakhir dengan kesurupan tadi mencapai belasan orang dari berbagai kelas.
Namun, tak lama kemudian belasan orang tersebut berhasil disadarkan kembali oleh ustad yang memberi rukiyah kepada murid sebelumnya.
"Ada sekitar 10-15 murid dari kelas 7,8, dan 9 yang tidak kuat dan kesurupan, mereka dituntun para guru dan beberapa murid untuk dibawa ke Musala untuk disadarkan oleh ustad," jelasnya.
Ia menambahkan, untuk penyebab pasti kesurupan massal tersebut pihaknya masih belum bisa memutuskan.
Disinggung mengenai tidak pernah dilakukannya ruwatan saat peringatan Suro, pihaknya menyatakan hal tersebut bukanlah penyebabnya.
"Penyebabnya masih belum tahu, yang jelas sudah dua Suro saya disini dan tidak ada masalah kok. Baru kali ini saja terjadi kesurupan massal seperti ini," paparnya.
Ditambahkannya lagi, terkait kesurupan yang berlangsung beberapa hari ini, pihaknya akan memberi toleransi dengan tidak mewajibkan murid yang mengalami kesurupan untuk masuk sekolah.
Hal tersebut dilakukan agar suasana kondusif dahulu.
Dijelaskannya pula, terkait kejadian hari ini, pihaknya juga telah memulangkan murid-muridnya lebih awal.
"Karena kejadian ini (kesurupan) maka murid-murid dipulangkan lebih awal, kita juga sudah umumkan lewat wali kelas masing-masing untuk beri toleransi murid tidak masuk sekolah dulu. Toleransi khusus yang kesurupan kemarin, kalau yang sehat ya tetap wajib masuk," bebernya.
"Orangtua murid akan kita beritahu masalah toleransi tersebut, nanti wali murid yang mengampu setiap kelas akan membantu memberitahu juga," lanjutnya.
Sementara itu, Maharani Ceyen (14) murid kelas 9F menjelaskan, kesurupan yang kembali terjadi itu memang berawal dari rukiyah yang dilaksanakan tadi pagi. Diakuinya pula ada yang teriak-teriak saat mendengar rukiyah tadi.
"Pagi tadi kan setiap kelas dibacain rukiyah lewat sentral itu, terus ada yang teriak-teriak dan dibawa keluar kelas. Yang kesurupan tadi ada belasan orang dan dibawa ke musala untuk disembuhkan. Terus dipulangkan cepat karena kesurupan itu," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/peristiwa-kesurupan-kembali-terjadi-di-smpn-15-yogyakarta_20171106_114905.jpg)