Tol Bawen Yogyakarta

Begini Tanggapan Dewan Soal Rencana Pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta

Terkait dengan rencana pembangunan jalan tol ini, Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto memberikan tanggapan.

Penulis: dnh | Editor: Ari Nugroho
internet
jalan tol bawen 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rencana pembangunan jalan tol Bawen Yogyakarta terus bergulir.

Terkait dengan rencana pembangunan jalan tol ini, Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto memberikan tanggapan.

Ditemui di Gedong Pracimosono, Komplek Kantor Gubernur DIY, politisi PAN ini mengatakan jika nantinya pemerintah pusat tetap membangun tol Bawen Yogyakarta, diharapkan semangat yang pernah diutarakan Gubernur tetap ada.

Yakni tol jangan sampai justru membawa dampak buruk bagi masyarakat.

"Jika nanti pemerintah pusat tetap memiliki pandangan pentingnya membangun infrastruktur, jalan tol melanjutkan Bawen Jogja, harapan saya semangat semangat yang dulu pernah disampaikan itu tidak menjadi luntur," kata pria yang akrab disapa Inung ini, Rabu (25/10/2017).

Baca: Soal Tol, Pusat Minta Informasi Daerah

Semangat itu menurut Inung adalah semangat untuk memberdayakan masyarakat setempat serta semangat untuk tidak menjadikan masyarakat kehilangan akses dengan adanya tol.

Selain juga dalam jangka menengah dan panjang terbangun infrastruktur yang menghidupkan ekonomi kerakyatan.

Inung pun memiliki pandangan baiknya pembangunan jalan tol memanfaatkan lahan yang memang bukan lahan produktif dan bukan lahan pertanian dan lahan yang digunakan untuk kegiatan ekonomi masyarakat.

Sehingga tidak menganganggu perekonomian masyarakat yang sudah berjalan.

Terkait dengan wacana yang dimunculkan dengan pembangunan jalan tol di atas Selokan Mataram, menurut Inung hal tersebut bisa dipertimbangkan.

Namun jangan sampai itu juga mematikan kegiatan ekonomi terutama pertanian dan mematikan lahan produktif.

Mengingat filosofi Selokan Mataram adalah menghidupkan basis ekonomi pertanian di DIY.

"Ide yang sempat muncul di atas selokan, dengan menggunakan jalan layang kalau di atas selokan sekitarnya tidak ada kegiatan ekonomi produktif selain lahan pertanian. Artinya selama pembangunan itu tidak menganggu aktivitas pertanian yang ada di sepanjang selokan," lanjutnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved