Kulonprogo Gelar Menabuh Gamelan 66 Jam Non Stop, untuk Apa Ya?
Kegiatan yang digawangi Pemerintah Kabupaten Kulonprogo ini menjadi rangkaian dari peringatan Hari Jadi ke-66 Kabupaten Kulonprogo.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Gelaran Menabuh Gamelan 66 Jam Non Stop dihelat di Alun-alun Wates, Rabu (18/10/2017) malam.
Kegiatan yang digawangi Pemerintah Kabupaten Kulonprogo ini menjadi rangkaian dari peringatan Hari Jadi ke-66 Kabupaten Kulonprogo.
Sekaligus, ambisi Kulonprogo untuk memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) kategori terlama dalam menabuh gamelan.
Pada acara itu, sebanyak 1200 pengrawit dari 48 grup turut dilibatkan.
Mulai dari kelompok pengrawit usia pelajar, remaja, forum karawitan dan dalang, mitra akademik, dan juga masyarakat umum.
Baca: Bikin Ngakak Penonton! Kepala Alat Tabuh Gamelan Ini Terlepas dan Kenai Penabuh Lain. Ini Videonya
Masing-masing kelompok akan menabuh gamelan dengan durasi sekitar 90 menit dengan konsep saling susul.
Ketika satu kelompok sudah akan merampungkan komposisi permainannya, kelompok berikutnya akan langsung menyambung tanpa jeda sedikitpun.
"Semoga pemecahan rekor ini bisa berjalan lancar," kata Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo saat pembukaan acara, Rabu (18/10/2017).
Pihaknya berharap, kegiatan bisa menjadi karya budaya sekaligus upaya pelestarian budaya dan karawitan.
Pemecahan rekor MURI ini diharapkannya bisa menjadi kegiatan promosi sekaligus mengangkat nama baik Kulonprogo.
Adapun kegiatan itu dimulai tepat pada pukul 20.10 dan direncanakan selesai pada Sabtu (21/10/2017) pukul 14.10.
Selanjutnya, acara akan langsung disambung dengan Festival Menoreh yang digelar Dinas Kebudayaan Kulonprogo.(TRIBUNJOGJA.COM)
