Inilah Potensi Bencana dari Merapi pada Musim Hujan
BMKG DIY memprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada awal tahun depan, yakni Januari dan Februari.
Penulis: dnh | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dwi Nourma Handito
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Musim penghujan akan mulai tiba dalam waktu dekat, selain potensi bencana angin kencang, ada potensi bencana lain yang perlu diwaspadai.
Potensi bencana tersebut adalah banjir lahar dingin dari Merapi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Krido Suprayitno mengatakan, masih ada jutaan kubik material yang bisa saja sewaktu-waktu ikut hanyut jika terjadi hujan deras dan durasi lama.
Untuk itu pihaknya melakukan antisipasi.
"Di hulu Merapi itu masih ada kurang 27 juta kubik material sisa 2010, ini perlu kita waspadai ketika di Merapi kawasan merapi hujan dengan durasi lebih dari tiga jam," kata Krido kepada Tribun Jogja awal pekan ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada awal tahun depan, yakni Januari dan Februari.
Baca: Erupsi Gunung Merapi 2010 Sebagai Pengingat Agar Waspada
Sementara untuk awal musim hujan diprediksi akan terjadi mulai akhir Oktober hingga pertengahan November.
"Wilayah yang terlebih dahulu masuk musim hujan adalah Sleman bagian utara, kisaran Merapi , diikuti sebagian besar sleman, Kulonprogo, Bantul dan Kota Yogyakarta dan terakhir adalah Gunungkidul," kata Kepala kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiyono.
Terkait dengan potensi bencana banjir lahar dingin, menurut Krido jika di wilayah hulu sungai atau kawasan Merapi hujan lebat dengan angin kencang dan durasi lama, maka sistem informasi dini atau early warning system berjalan.
Masyarakat harus waspada.
"Daerah daerah di KRB (kawasan rawan bencana) 3, di daerah bibir bibir sungai masyarakat harus waspada," jelas Krido.
Sungai sungai besar yang berhulu di Merapi diharapkan untuk diwaspadai, seperti Kali Bedog, Kali Kuning dan lainnya.
Kewaspadaan ini tidak hanya di KRB 3 saja, namun juga untuk daerah daerah yang masuk di KRB 2, daerah KRB 2 seperti daerah Kecamatan Ngemplak, Sleman ke bagian atas.