Desa Srigading Akan Buka Posko Pengaduan Kekerasan
Dengan launching program ini,pihak desa makin tertantang untuk terus memberikan kenyamanan terhadap anak-anak, kaum perempuan dan lingkungan.
Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dipilihnya Srigading saat launching Desa Ramah Perempuan, Anak dan Lingkungan oleh pemerintah pusat bukan tanpa alasan.
Beberapa tahun terakhir, Srigading memang concern memperhatikan kaum perempuan dan anak guna mendapat kenyamanan.
Desa Srigading diketahui dibina oleh Suratman selaku Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (UGM).
Suratman ini jugalah penggagas Srikandi Sungai yang disuport Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
Lurah Desa Srigading, Wahyu Widodo menjelaskan, contoh bentuk perhatian pihak desa terhadap anak-anak adalah penyediaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di lingkungan desa.
"Sudah ada dua PAUD yang dibiayai desa, mulai dari pembangunan sampai tenaga pengajar," kata Wahyu.
Dengan launching program ini, Wahyu dan pihak desa makin tertantang untuk terus memberikan kenyamanan terhadap anak-anak, kaum perempuan dan lingkungan.
Beberapa program sudah disiapkan guna memenuhi indikator yang disyaratkan oleh pihak pemerintah pusat.
Seperti penyediaan fasilitas taman bermain di lapangan tak jauh dari Balai Desa Srigading.
"Nanti akan coba kita buat taman bermain sederhana untuk anak-anak, juga dibuka posko pengaduan ketika ada warga utamnya perempuan mendapat perlakuan kasar," kata Wahyu. (*)