Pengelola Pantai Baru Keluhkan Keterbatasan Jumlah Tenaga Kebersihan
Dengan jumlah tenaga kebersihan yang terbatas, Pokdarwis sulit membersihkan sampah alam yang jumlahnya sangat banyak.
Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Warga pengelola wisata sepanjang Pantai Baru hingga Pantai Samas di dua Kecamatan Srandakan dan Sanden mengeluhkan minimnya tenaga kebersihan yang bertugas di sekitar pantai.
Akibatnya di momen tertentu, sampah sekitar pantai tidak bisa segera dibersihkan.
Menurut Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Baru, Suwandi, tenaga kebersihan dari masyarakat kuwalahan saat sampah menggunung.
"Biasanya kami kewalahan ketika banyak sampah alam yang terseret dari sungai-sungai sekitar pantai, sekali datang jumlahnya sangat banyak," katanya, Rabu (11/10/2017).
Dengan jumlah tenaga kebersihan yang hanya empat orang, Suwandi merasa akan sulit membersihkan sampah alam yang jumlahnya sangat banyak.
Atau konsekuensinya, lantaran jumlah tenaga kebersihan untuk area pantai terbatas, sampah alam baru bisa dibersihkan dalam waktu lama.
Keberadaan alat berat sempat jadi angan.
Sayangnya tidak memungkinkan diturunkan ke lokasi karena akses menuju bibir pantai di lokas sampah berada tidak ada.
Belum lagi biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkan alat berat tersebut tidak murah sehingga memberatkan pengelola.
Bukan tanpa usaha, Suwandi dan pengelola pantai lainnya menggerakan beberapa warga untuk membersihkan sampah alam tersebut secara biaya swadaya.
Bahkan tak jarang, beberapa masyarakat harus bergotong royong membersihkan sampah tanpa dibayar sepeserpun.
Untuk sampah yang bukan non alam atau dari sisa warung dan pengunjung, Suwandi menggaransi tidak ada kendala berarti.
"Sudah sejak lama pengelola pantai inisiatif untuk menjaga kebersihan, tapi memang perlu ditingkatkan melalui berbagai program dari Dinas Pariwisata," kata Suwandi. (*)
