Maklumat Dinasti Hamengkubuwono
GBPH Hadiwinoto: 'Mulutmu Harimaumu', Adik Sultan HB X Tanggapi Maklumat Dinasti Hamengkubuwono
Tak ada yang perlu dikhawatirkan soal siapa yang akan bertakhta dan meneruskan dinasti Sultan Hamengkubuwono
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menanggapi satu isi maklumat Majelis Permufakatan Rakyat DIY yang menghendaki GBPH Hadiwinoto sebagai Sultan Hamengkubuwono XI, adik kandung Sultan Hamengkubuwono X ini justru sangat santai.
Saat dihubungi Tribunjogja.com sore ini, Gusti Hadi begitu akrab disapa berulangkali menegaskan bahwa jangan terburu hawa nafsu dalam istilah Jawa yang ia sebut "Ojo Nggege Mongso".
Menurutnya, tak ada yang perlu dikhawatirkan soal siapa yang akan bertakhta dan meneruskan dinasti Sultan Hamengkubuwono nanti.
Pada saatnya nanti siapa yang salah bakal menanggung akibatnya sendiri.
"Pada saatnya nanti, sopo salah bakal seleh. Beliau sudah melanggar sabda rajanya sendiri dengan gelar Hamengkubawana yang tak boleh dipancahi (harus diikuti bersifat absolut) termasuk dirinya sendiri, tapi sekarang pakai Hamengkubuwono, itu kan sudah melanggar sabdanya sendiri, dan akan menanggung risikonya sendiri," ujar Gusti Hadi.
Baca: Ini Jawaban Sultan Ketika Ditanya tentang Maklumat Majelis Permufakatan Rakyat
Baca: Beredar Undangan Penyerahan Maklumat bertajuk
Baca: Maklumat Selamatkan Dinasti Hamengku Buwono - Begini Bunyinya

Baca: Merespon Dukungan Penegakkan Paugeran, Keluarga Besar Sultan HB IX Akan Musyawarah
Kembali disinggung soal dukungan yang datang padanya menjadi Raja selanjutnya, Gusti Hadi menegaskan, ketika mau menegakkan paugeran juga harus memakai paugeran dan jangan lagi-lagi terburu nafsu.
Gusti Hadi menyatakan, untuk tidak mencari cari kesalahan orang lantaran bukti sudah ada.
Ia menilai justru ia menunggu pelantikan Sultan sebagai Gubernur DIY karena menurutnya itu satu bukti lagi bahwa ada yang dilanggar.
"Saya pernah sampaikan bahwa beliau harus merevisi sabda. Kami sebagai adik sudah mengingatkan. Mbuh opo yang akan terjadi yang tahu beliau sendiri risikonya kalau melanggar. Mulutmu Harimaumu Sendiri," ujar Gusti Hadi.
Gusti Hadi menambah, tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan.
Menurutnya, ketika ini menjadi kodrat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, mau tak mau harus dijalani. (*)