Viral Medsos

'Harta Cuma Titipan. Besok Pasti Dapat Gantinya', Cerita Dibalik Petani yang Bagikan Cabainya Gratis

Digta mengaku ikhlas seluruh hasil panennya itu dibagikan gratis kepada warga yang membutuhkan.

facebook
Seorang netizen yang membagikan cabai siap panennya kepada warga secara gratis 

TRIBUNJOGJA.COM - Seorang netizen membuat heboh dunia maya lantaran menawarkan secara gratis cabai yang siap panen kepada warga warga.

Adalah netizen pemilik akun Digta Perjaka yang mengirikan sebuah postingan di grup Info Cegatan Jogja, Jumat (15/9/2017).

Ia mempersilahkan kepada siapa saja yang membutuhkan cabai untuk datang ke rumahnya di Kalipakem RT 01 Seloharjo, Pundong, Bantul.

Warga bebas memetik langsung cabai segar langsung dari pohonnya. Namun jumlahnya hanya satu kilogram saja per orang.

Kepada tribunjogja.com, Digta menyatakan apa yang ia posting tersebut adalah benar adanya.

"Iya tenanan. Yakin, serius, gratis," katanya saat dihububngi tribunjogja.com.

Digta mengaku ikhlas seluruh hasil panennya itu dibagikan gratis kepada warga yang membutuhkan.

"InsyaAllah aku ikhlas. Aku menanam sendiri cabai itu," katanya lagi lewat chat aplikasi whatsApp.

Panen adalah yang ditunggu-tunggu para petani, namun kenapa Digta malah membagikan 'harta' yang ia tunggu berbulan-bulan itu?

"Dari pada dijual gak laku. Anggap saja sedekah," ujarnya.

Baginya, cabai yang melimpah itu jika dijual tak begitu banyak menghasilkan rupiah.

Kalaupun dikonsumsi sendiri tak akan habis. Akhirnya ia memilih untuk mensekedahkan cabai itu kepada warga.

"Harta itu cuma titipan. Besok pasti dapat gantinya," ujarnya.

facebook
facebook ()

Digta mengaku, sudah banyak warga berdatangan ke rumahnya untuk mendapatkan cabai gratis.

Bagi warga yang belum kebagian, ia mempersilakan datang lagi esok hari menunggu cabai-cabai menua siap dipanen.

Dalam postingannya di grup ICJ, untuk membuktikan pohon cabai tersebut benar adanya, Digta memposting foto selfie berlatar belakang hamparan pohon cabai jenis rawit.

"Asslmkm..skamat pagi temen saudara semua.. bagi yang membutuhkan cabai rawit merah bisa datang kerumah saya gratis.per orang maksimal 1 kg. Tapi memetik sendiri d sawah saya ..sekalian wisata alam.semisal minat harap wa saya dulu atau telp no 083813906447 alamat .kalipakem rt 01 seloharjo pundong bantul.. trimakas," tulisnya.

Postingan ini mendapat banyak respon dari netizen.

Elang Pradipta: Barakallah fii... semoga Alloh menggantikan dengan rizqi yg jauh lebih besar.

Be Pamungkas: Wah iki, semoga lancar rejeki dan segera mendapat istri mase

Andi Sandora: Istimewa sampean bos, smoga dilancarkan rejekinya

Nining Winarni: Alhamdulillah ...dapat tawaran rezeki...mksh mz atas tawarannya...semoga amal sodaqoh mase dikasih ganti sama Allah SWT....dengan rezeki yg lebih banyak.

Hingga berita ini ditulis, tribunjogja.com belum mendapatkan konfirmasi langsung dari akun Digta Perjaka.

Saat ini, harga cabai di pasaran memang sedang anjlok.

Bahkan saat panen, harga cabai petani hanya dihargai Rp 5.000 per kilogram.

Januriyanto, Ketua Kelompok Tani Tani Rukun Padukuhan Karang Kalasan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman menjelaskan mental petani turun ketika mengetahui harga cabai anjlok.

"Dampaknya mental para petani jatuh, cara perawatannya menjadi asal-asalan," ujarnya.

Untuk itu, Janu berusaha untuk selalu menyemangati para petani yang menjadi anggotanya.

"Insyaaalah harga cabai naik kita sedang cari solusi," jelasnya.

Terdapat sekitar lima hektar tanaman cabai dalam kelompok tani tersebut.

Masing-masing empat hektare cabai keriting merah dan satu hektare cabai rawit.

"Untuk jumlahnya kami sekitar 1000 meter2 kemarin mendapat hasi 70 kg. Itu baru awal," sambungnya.

Dampak dari merosotnya harga cabai ini membuat mental petani jatuh.

Tak jarang petani uring-uringan dan malas ke sawah.

"Kapoknya tidak, tapi semangatnya melemah. Sekarang dua tiga hari baru ke sawah," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved