Bangun Tidur, Mahasiswa UGM Ini Kaget Dapat Email Transfer Uang, Rp 45 Juta Raib dari Rekeningnya
Ada oknum yang dengan sengaja melakukan transfer lewat akun miliknya di layanan online Bank Mandiri.
Melalui Marisanti, perempuan asal Malang yang kebetulan mantan pegawai Bank Mandiri itu mengungkapkan, kejadian yang menimpanya terungkap pada Jumat (5/5/2017) sekitar pukul 18.30 WIB.
Kala itu, dirinya akan transfer sejumlah uang lewat mobile banking, ada keterangan saldo tidak cukup.
Bulan pun kaget dan langsung cek mutasi. Ternyata, ada transaksi Rp 10 juta dan Rp 42 juta pada hari yang sama, pada pukul 00.21 WIB dan 00.22 WIB. Waktu transaksinya itu hampir berbarengan dengan kasus yang dialami Marisanti.
"Saya langsung menghubungi teman yang kebetulan CSO ( Customer Service Officer) Bank Mandiri Lamongan. Saya juga langsung melakukan pengaduan ke Mandiri Call 14000," kata Bulan.
Berdasarkan keterangan petugas CSO yang dihubungi, diketahui transaksi dilakukan via internet melalui aplikasi Mandiri Online.
"Saya tidak pernah melakukan aktivasi aplikasi Mandiri Online. Saya malah tidak tahu kalau ada layanan aplikasi Mandiri Online," ungkapnya.
Sebelum peristiwa kehilangan uang tabungan itu, dirinya pernah mendapatkan SMS mencurigakan dari nomor 3356 pada 3 Mei 2017.
Isinya meminta nomor OTP (One Time Password) . Karena dirinya tak pernah melakukan transaksi apapun, dirinya pun tak menanggapi.
Saat ini kasus hilangnya uang di rekening milik Marisanti tengah diselidiki oleh petugas Kepolisian Sektor Ngaglik.
Baca: Ada Tiga Nasabah Lapor Rekeningnya Dibobol, Mandiri Tutup Sementara Aplikasi
Kapolsek Ngaglik Kompol Danang Kuntadi membenarkan bahwa pihaknya pada hari Sabtu (6/5/2017) kemarin mendapat laporan dari korban.
"Kami melakukan penyelidikan dengan berkoordinasi dengan pihak bank. Kami akan konfirmasi apakah memang ada pembobolan atau tidak," ujarnya.
Bila diketahui bahwa hal itu adalah tindak pidana, maka koordinasi dengan pihak dilanjutkan dengan meminta alamat si penerima transfer. Kepolisian bisa juga melakukan pemblokiran kepada rekening bank yang dituju untuk kepentingan penyelidikan.
Sementara saat ditanya, apakah kasus ini ada kaitannya dengan ulah hacker, Danang mengatakan itu bisa saja terjadi.
"Bisa saja hacker, tapi tidak sesimple itu. Kalau hacker mosok beri nama yang jelas di nomor rekening yang dituju. Sementara kami akan menelusuri alamat-alamat dengan bekerjasama dengan pihak bank," tandasnya. (*)