Ingat Nenek Berusia 125 Tahun yang Hidup Sebatang Kara di Bantul? Begini Kabar Terkininya

Mbah Sendrong sempat menyita perhatian netizen lantaran kehidupan masa tuanya yang tampak miris.

Penulis: Sulistiono | Editor: oda
tribunjogja/hening wasisto
Sehari-harinya Mbah Sendrong, yang berusia 125 tahun, menghabiskan sisa usianya dengan tiduran di tempat tidur bambu reyotnya, di kediamannya, Salakan Rt 02 Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Sabtu (19/3/2017). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sulistiono

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Setro Dimoyo alias Mbah Sendrong kini bisa tiduran lebih nyaman di Balai Pelayanan Sosial Tresna Wreda (BPSTW) Yogyakarta.

Perempuan renta berusia 125 tahun itu semula tinggal di Desa Salakan, RT 02, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.

Mbah Sendrong sempat menyita perhatian netizen lantaran kehidupan masa tuanya yang tampak miris.

Ia hidup sebatang kara di rumah bambu beralaskan tanah. Ketika reporter Tribunjogja.Com mendatangi rumahnya, kondisi Mbah Sendrong cukup miris.

Rumahnya pengap, gelap, pencahayaan minim, dan banyak sarang laba-labanya. Sehari-hari Mbah Sendrong istirahat di tempat tidur bambu reyot.

"Mbah Sendrong sudah tinggal di sini (BPSTW Yogyakarta, Red)," kata Koordinator Pekerja Sosial BPSTW, Nurhayati, Sabtu (25/3/2017).

Pihak BPSTW menjemput Mbah Sendrong pada Senin (20/3/2017).

Baca: Nenek 125 Tahun di Bantul Ini Hidup Seorang Diri, Andalkan Kepedulian Tetangga

Sebelum Mbah Sendrong ramai dibicarakan netizen dan menghiasi halaman media massa, pihak BPSTW sudah menengok kondisinya. Namun, baru pekan ini bisa masuk BPSTW.

Kini semua kebutuhan Mbah Sendrong menjadi tanggung jawab BPSTW. Kesehatannya terus dipantau oleh tenaga kesehatan.

"Jika simbah tidak enak badan, kita panggilkan dokter untuk memeriksanya," kata Nurhayati.

Setro Dimoyo alias Mbah Sendrong tiduran di Balai Pelayanan Sosial Tresna Wreda (BPSTW) Yogyakarta, Sabtu (25/3/2017).
Setro Dimoyo alias Mbah Sendrong tiduran di Balai Pelayanan Sosial Tresna Wreda (BPSTW) Yogyakarta, Sabtu (25/3/2017). (tribunjogja/sulistiono)

BPSTW memiliki tenaga dokter yang selalu siap melayani 24 jam. Jika sewaktu-waktu para lansia yang tinggal di BPSTW sakit, tenaga dokter siap memberikan bantuan medis.

"Dokter selalu memeriksa kesehatan lansia secara rutin. Biasanya setiap Rabu," jelasnya.

Sebagaimana diberitakan Tribunjogja.com sebelumnya, Mbah Sendrong hidup seorang diri.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved