Tiga Mahasiswa UAD Ciptakan Media Belajar Pop Up Matematika 3D Bagi Siswa Diskalkulia

Kreativitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.

Penulis: app | Editor: Muhammad Fatoni
ist
Tiga mahasiswa semester 5 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yaitu Nurul Eka Pramesti, Nuraini Luthfiana, dan Rizan Dwi Atmaji bersama-sama mengembangkan media yang menarik dalam pembelajaran bagi siswa diskalkulia. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Guru dalam mengajar tidak hanya sekadar memberikan informasi.

Demi mencerdaskan kehidupan bangsa, kreativitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.

Terlebih orientasi pendidikan saat ini tidak berpusat pada guru melainkan pada siswa.

Berangkat dari observasi saat magang yaitu mendapatkan masalah tentang siswa diskalkulia, tiga mahasiswa semester 5 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yaitu Nurul Eka Pramesti, Nuraini Luthfiana, dan Rizan Dwi Atmaji bersama-sama mengembangkan media yang menarik dalam pembelajaran bagi siswa diskalkulia.

Di bawah bimbingan dosen yaitu Muh. Ragil Kurniawan M.Pd, karya dengan judul "Pop Up Matematika 3D sebagai Upaya Mengingatkan Karakter Mandiri dan Rasa Ingin Tahu pada Siswa Diskalkulia" tersebut berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) di Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat beberapa waktu lalu.

"Diskalkulia adalah karakter siswa yang memiliki perbedaan cara belajar, salah satunya seperti kesulitan memahami ruangan, sudut dan benda lain sehingga dibutuhkan media secara nyata," jelas Ragil saat ditemui Tribun Jogja di ruangannya di Kampus 5 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, Selasa (29/11/2016).

Adanya Mata Kuliah tentang inklusi mendorong ketiga mahasiswa tersebut untuk mencari solusi atas apa yang dihadapi di lapangan.

Akhirnya, ditemukanlah media belajar sebagai sarana mempermudah pelajaran matematika bagi siswa diskalkulia.

"Singkat cerita dibuatlah media yang disingkat Optema (Pop Up Matematika 3D) yang diharapkan dengan media ini siswa diskalkulia lebih mudah belajar matematika," lanjutnya.

Media Optema tersebut semacam komik tiga dimensi (3D) dengan materi matematika yang terbuat dari kertas karton.

Dengan bentuk bangun ruang, segitiga dan bentuk-bentuk lainnya yang ditampilkan secara nyata, siswa diskalkulia akan menjadi lebih mudah mempelajari.

Hal tersebut berbeda jika siswa diskalkulia diajar menggunakan media dua dimensi (2D).

"Pembuatan media ini hanya membutuhkan kreativitas saja. Biaya hanya sedikit untuk kertas karton saja," terangnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved