Sejumlah Program Kerja Hasto Wardoyo Belum Tuntas

Setidaknya ada lima poin program pemerintah yang hingga akhir jabatan Hasto - Tedjo, 24 September 2016, ini belum sepenuhnya tuntas.

Penulis: Yoseph Hary W | Editor: Muhammad Fatoni

Laporan Reporter Tribun Jogja, Yoseph Hary W

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Gerakan atas slogan-slogan seperti Bela Beli Kulonprogo dan Gentong Rembes bisa jadi memang kental manfaatnya bagi masyarakat sepanjang kepemimpinan Hasto Wardoyo - Sutedjo.

Namun, sepanjang lima tahun pasangan itu menjabat Bupati dan Wakil Bupati Kulonprogo, hingga kini masih ada hasil kerja yang tidak sempurna.

Setidaknya ada lima poin program pemerintah yang hingga akhir jabatan Hasto - Tedjo, 24 September 2016, ini belum sepenuhnya tuntas.

Dengan kata lain, sesuai versi DPC PDI Perjuangan Kulonprogo, beberapa program tersebut harus mendapat perhatian khusus agar masyarakat kelak segera merasakan manfaatnya.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kulonprogo, Istana, menyebutkan lima hal yang harus mendapat perhatian itu terutama masalah pengentasan kemiskinan. Istana mengatakan masalah pengentasan warga pra sejahtera menuju sejahtera harus mendapat perhatian khusus.

"Program harus dilaksanakan secara sinergi dan komprehensif sehingga masyarakat bisa produktif," katanya, Selasa (23/8/2016).

Poin lainnya yang juga harus mendapat perhatian adalah masalah ketenagakerjaan. Kekurangan, menurut versi PDI Perjuangan, ini merujuk pada kurangnya lapangan kerja bagi masyarakat Kulonprogo.

Istana menyebutkan kesempatan kerja di Kulonprogo seharusnya tersedia di semua bidang, antara lain sector pertanian, industri, pariwisata, infrastruktur dan bidang budaya.

"Harapannya bisa membuka kesempatan kerja untuk angkatan muda. Harus ada fasilitas pendidikan dan pelatihan kerja terampil, profesional, dan berkualitas," lanjutnya.

Untuk bidang pertanian, menurutnya, beberapa hal yang harus ditingkatkan adalah intensifikasi dan modernisasi pertanian, pembukaan lahan pertanian atau sawah baru dan harus berbasis pertanian organik.

Jika hal itu tercapai, semestinya pertanian Kulonprogo sudah bisa sesuai dengan slogan "Iso nandur ngopo tuku" dan "madep mantep mangan pangane dewe" secara utuh.

"Lalu tata kelola air untuk pertanian, peternakan sekaligus bisa mencegah bencana banjir dan longsor yang kerap terjadi di Kulonprogo. Juga di bidang budaya, sekarang sudah ada Dinas Kebudayaan maka harus bisa membentuk karakter manusianya," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved