Dinilai Membahayakan Wisatawan di Pantai, Disbudpar Bantul Akan Evaluasi Keberadaan ATV
Banyak ATV sejauh ini belum memiliki lintasan dan disewa anak di bawah umur sehingga cukup membahayakan bagi wisatawan.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL- Keberadaan All Terrain Vehicle (ATV) di sejumlah pantai di Kabupaten Bantul menjadi wahana menyenangkan sekaligus bisa menjadi momok menyeramkan bagi wisatawan.
Pasalnya, banyak ATV sejauh ini belum memiliki lintasan dan disewa anak di bawah umur sehingga cukup membahayakan bagi wisatawan.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bantul akan mengevaluasi keberadaannya.
Dari data Tribun Jogja, ada dua kasus kecelakaan karena sepeda motor ATV di wilayah pantai. Kejadian ini dialami, Pradista Utari (21), salah satu wisatawan di Pantai Parangtritis menjadi korban sepeda motor ATV saat menikmati panorama Pantai Parangtritis, Kretek, Bantul, Jumat (8/7/2016) lalu.
Kala itu, Pradista sedang menyusui putrinya Azzura Khaerunisa yang masih berusia 3,5 bulan.
Saat itu, wisatawan asal Lampung ini bersama dengan suaminya, Muhammad Rodi, dan segenap keluarganya dari Sabdodadi, Bantul, sedang menikmati suasana pantai yang terkenal dari Bantul ini.
Tiba-tiba sebuah ATV yang dikendarai oleh seorang anak kecil menabraknya.
Dia mengalami luka dan harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Rachma Husada setelah tertabrak motor ATV di kawasan pantai tersebut.
Kejadian ini juga menimpa wisatawan lain, Rina April Yanah (34), warga Padukuhan Sememi Jaya, Kelurahan Sememi, Kota Surabaya, Jawa Timur, berselang satu hari berikutnya.
Akibat kejadian tersebut, Rina di bawa ke Pos SAR Parangtritis untuk mendapatkan perawatan dari Puskesmas Kretek. Korban mengalami luka lebam pada lengan tangan kanan dan kepala pusing.
Pengendara ATV juga seorang bocah yang masih berstatus siswa sekolah dasar (SD).
Akibat kejadian ini, sejumlah wisatawan meminta agar keberadaan ATV di Pantai Parangtritis perlu dievaluasi keberadaannya.
Pasalnya, para pengendara ATV belum memiliki kemampuan untuk mengemudi dengan baik kendaraan beroda empat ini, sehingga membahayakan pengunjung.
Muhammad Rodi, salah satu wisatawan meminta agar keberadaan ATV dievaluasi kembali. Seharusnya, ujarnya, setiap pengendara di bawah umur wajib didampingi pemandu yang bertugas sehingga meminimalisir kejadian.
