Pasta Ternyata Tidak Bikin Gemuk Lho
Jumlah pasta yang mereka konsumsi setiap hari terstandarisasi dan dibandingkan dengan indeks massa tubuh, ukuran lingkar pinggang dan pinggul.
"Data itu secara jelas membuktikan bahwa konsumsi makanan kaya karbohidrat seperti pasta tidak berdampak buruk untuk berat badan. Hasil penelitian ini mengonfirmasi rekomendasi pola makan saat ini dan mendukung rekomendasi bagi diet seimbang," katanya.
Tetapi Dr Aseem Malhotra, penasihat bagi National Obesity Forum di Inggris berargumen studi tersebut terbatas dan hanya berdasarkan survei lewat telepon.
Tetapi ia mengatakan kuantitas pasta yang dimakan juga penting. Dalam studi tersebut peserta makan pasta sekitar 50-65 gram sehari, lebih sedikit dari porsi makanan utama yang sering dimakan di Inggris.
"Kuncinya ada di kuantitas. Jika Anda makan banyak sayur, minyak zaitun dan minyak ikan kemudian juga makan seikit pasta sebagai anti pasti tradisional tampaknya tidak berbahaya untuk kesehatan dan tak membuat gemuk," katanya.
Dr Malhotra mengatakan, masih penting bagi siapa saja dengan kelainan resistensi insulin atau diabetes tipe 2 untuk mengurangi makanan bertepung yang kaya karbohidrat.
Kedua kelainan itu berhubungan dengan obesitas dan semakin banyak orang di dunia yang menderita kelainan itu. Riset ini diterbitkan di jurnal Nutrition and diabetes. (kompas.com)