Peralatan Tim Pemadam Kebakaran Gunungkidul Disebut Masih Kurang
Banyaknya kasus kebakaran tersebut belum diimbangi dengan peralatan yang dimiliki oleh Unit Pelaksana Tugas ( UPT) Pemadam Kebakaran.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dalam beberapa tahun terakhir, kasus kebakaran di wilayah Gunungkidul terbilang cukup tinggi.
Namun sayang, banyaknya kasus kebakaran tersebut belum diimbangi dengan peralatan yang dimiliki oleh Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pemadam Kebakaran.
Saat ini, Laskar Pati Geni Pemkab Gunungkidul belum memiliki peralatan pendukung semisal baju tahan api, breathing apparatus (peralatan khusus berupa tabung oksigen lengkap dengan masker).
Kedua peralatan tersebut cukup penting karena saat ini banyak gedung bertingkat di sekitar kota Wonosari.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran Gunungkidul, Diyono mengakui dalam beberapa tahun terakhir ini tugasnya semakin berat.
Sebab, kasus kebakaran di wilayah Gunungkidul cukup tinggi, sementara peralatan yang dimiliki sangat terbatas.
Untuk memaksimalkan tugas tim pemadam, tambahan peralatan mulai dari baju tahan api dan breathing apparatus cukup mendesak dilakukan.
Saat ini baju tahan api yang dimiliki oleh UPT Pemadam Kebakaran kondisinya sudah mulai rusak karena sudah berumur.
“Satu set baju tahan api memang cukup mahal harganya, mencapai Rp35 juta per set. Sementara baju yang kita miliki sudah rusak karena memang pembeliannya sudah lama, sejak 2008 lalu,” katanya, Jumat (15/1/2016).
Dia menjelaskan, untuk melengkapi peralatan emergency penanganan kebakaran, UPT Pemadam Kebakaran sudah mengajukan melalui APBD.
Hanya saja, usulan tersebut belum disetujui sehingga mau tidak mau pihaknya harus memaksimalkan peralatan yang dimiliki saja.
Saat ini, untuk penanganan kebakaran, UPT Pemadam Kebakaran baru memiliki tiga unit mobil pemadam dan satu unit mobil penyuplai air serta lima baju tahan panas.
Dengan peralatan yang dimiliki tersebut, kinerja petugas tidak bisa maksimal karena jumlah armada yang dimiliki tidak sebanding dengan luas wilayah.
Untuk itu, rencananya pada 2017 UPT Pemadam Kebakaran akan mendirikan dua posko di Paliyan dan Karangmojo. Saat ini desain bangunan sudah selesai dikerjakan dan tinggal pelaksanan pembangunan fisiknya.
“Nanti juga akan dilakukan pengadaan kendaraan baru,” imbuhnya. (*)